IHSG Sesi I Hari Ini Terkoreksi 0,27% Karena Sentimen Dari Politik AS

Happy Fajrian
25 September 2019, 13:40
bursa, ihsg sesi i, bursa saham, saham, amerika serikat
ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG pada sesi I hari ini terkoreksi 0,27%. Koreksi dikarenakan ketidakpastian politik di AS, sedangkan kondisi di dalam negeri yang kondusif direspon positif oleh investor.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi I hari ini, Rabu (25/9), terkoreksi 16,78 poin atau 0,27% ke posisi 6.120,83. IHSG mengawali perdagangan langsung bergerak ke zona merah di level 6.121,49, dan sempat terjun ke level 6.086 tak lama setelah perdagangan dimulai.

Namun kali ini IHSG tidak sendirian, sejumlah bursa saham utama Asia lainnya juga bergerak di zona merah. Hang Seng turun paling dalam di antara bursa utama Asia dengan terkoreksi 1,14%, diikuti Kospi dengan koreksi 0,97%, Strait Times 0,74%, Shanghai 0,68%, dan Nikkei turun 0,35%.

Advertisement

Koreksi pada IHSG dan bursa Asia hari ini lebih dikarenakan oleh faktor global terutama dari Amerika Serikat (AS) dengan adanya potensi pemakzulan Presiden Donald Trump oleh partai oposisinya, Partai Demokrat.

“Karena faktor eksternal. Ada peluang Partai Demokrat di AS untuk memakzulkan Donald Trump akibat panggilan teleponnya ke presiden Ukraina menanyakan kegiatan bisnis anaknya,” kata analis Analis Royal Investium Sekuritas, Janson Nasrial kepada Katadata.co.id.

(Baca: Harga Emas Dunia Bertahan Tinggi di Tengah Ketidakpastian Politik AS)

Janson menjelaskan, jika sampai terjadi pemakzulan, maka akan semakin meningkatkan ketidakpastian global. Apalagi saat ini perundingan dagang AS dan Tiongkok untuk meredakan perang dagang di antara keduanya masih berlangsung.

“Jadi investor menghindari risiko. Sementara ini masih pegang emas dan menjauhi aset berisiko. Jadi IHSG masih terseret merah,” kata Janson yang memprediksi IHSG akan rebound atau berbalik naik minimal besok, Kamis (26/9), karena sudah tiga hari berturut-turut terkoreksi.

Senada, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan dalam risetnya yang dirilis siang ini, mengatakan bahwa pasar Asia merespon sentimen dari AS yakni adanya seruan penyelidikan terhadap Presiden Trump.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement