Katadata Market Index: IHSG September Diprediksi Masih Bearish

Happy Fajrian
5 September 2019, 16:29
katadata insight center, KIC, katadata market sentiment index, KMSI, ihsg, bursa
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi layar pergerakan IHSG.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih akan dalam tren menurun alias bearish untuk periode September 2019 ini. Berdasarkan Katadata Market Sentiment Index (KMSI) yang dirilis oleh Katadata Insight Center (KIC), Kamis (5/9), probabilitas IHSG untuk naik atau bullish adalah nol.

Memanasnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok semakin mendorong ekonomi global mendekati jurang resesi. Per 1 September 2019, AS resmi menerapkan tarif impor sebesar 15% terhadap produk Tiongkok senilai US$ 110 miliar.

Pada saat yang sama, sebagai aksi balasan, Tiongkok juga menerapkan tarif impor baru sebesar 5-10% terhadap 5.078 produk AS senilai US$ 75 miliar. Sama seperti AS, pada 15 Desember mendatang Tiongkok juga akan menerapkan kembali tarif terhadap produk kendaraan sebesar 25% dan terhadap produk suku cadang otomotif asal AS sebesar 5% yang pada Desember 2018 dihapuskan.

Sedangkan AS pada 15 Desember akan menerapkan tarif 15% terhadap seluruh sisa impor Tiongkok ke AS senilai US$ 175 miliar yang belum terkena tambahan tarif. Termasuk di dalamnya yaitu produk telepon pintar (smartphone) senilai US$ 43 miliar, laptop dan komputer tablet US$ 37 miliar, serta berbagai jenis mainan US$ 12 miliar.

(Baca: Perang Dagang, Tiongkok dan AS Sepakat Negosiasi Lagi pada Oktober)

Sebelumnya, perang dagang AS-Tiongkok juga berkembang menjadi perang nilai tukar. AS menuduh Tiongkok memanipulasi nilai yuan hingga sempat menyentuh level terendahnya dalam satu dekade terakhir terhadap dolar AS di 7 yuan per dolar.

“Memanasnya perang dagang ini bisa memicu resesi global. Sentimen negatif resesi dunia dan pertumbuhan ekonomi domestik yang belum cukup kuat menghadapi tekanan global membuat IHSG masih akan berada di zona merah (bearish) pada September,” tulis laporan KMSI September 2019.

Sementara itu, pada Juli 2019 terjadi defisit neraca perdagangan sebesar US$ 63,5 juta. Defisit ini disumbang oleh sektor migas sebesar US$ 142,4 juta, meskipun sektor non-migas mencatatkan surplus sebesar US$ 78,9 juta. Defisit ini berimbas ke sektor perdagangan dan jasa sehingga indeks sektoral ini turun sebesar 2,3% pada Agustus.

Kinerja saham-saham sektor keuangan pun kurang baik pada periode Agustus. Sektor ini turun 4,5% dibanding penutupan Juli 2019. Masih memanasnya perekonomian global membuat sektor keuangan, yang notabene sektor paling volatil, kinerjanya mengalami penurunan.

(Baca: Katadata Market Index: Tertekan Perang Dagang, IHSG Agustus Bearish)

Padahal pemerintah telah melonggarkan kebijakan dari sisi moneter dengan menurunkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), BI 7 Days Reverse Repo Rate, dari semula 5,75% menjadi 5,5%. Ada tiga alasan tingkat suku bunga ini diturunkan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...