Banyak Investor Minati Bank Permata, Astra akan Perbaiki Kinerjanya

Image title
26 Agustus 2019, 14:59
astra international, bank permata, bank mandiri, standard chartered, stanchart, akusisi bank permata
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana transaksi di teller PT Bank Permata Tbk, kawasan World Trade Center 2, Sudirman,  Jakarta Selatan (18/3). Astra International menyatakan bahwa kinerja Bank Permata akan terus ditingkatkan. Astra menolak memberi pernyataan apakah akan melepas kepemilikannya di Bank Permata atau tidak.

PT Astra International Tbk (ASII) menegaskan komitmennya untuk memperbaiki kondisi anak usahanya PT Bank Permata Tbk (BNLI).  Presiden Direktur Astra Internasional Prijono Sugiharto menyatakan hal tersebut terkait kabar banyak pihak yang berminat mengakusisi bank yang sahamnya dimiliki Astra dan Standart Chartered Bank Plc.

"Semua perusahaan yang ada di Astra, kami akan perbaiki, don't worry about that," kata Prijono ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (26/8).

Advertisement

Prijono menjelaskan salah satu perbaikan yang dilakukan dapat dilihat dari kualitas kredit Bank Permata, dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang semakin membaik. Per Juni 2019 atau akhir semester I tahun ini, NPL Bank Permata berada pada level 3,58%, jauh lebih baik dibandingkan posisi akhir 2018 di level 4,36%.

Kendati demikian, dia menolak memberikan pernyataan apakah Astra akan melepas kepemilikannya di Bank Permata atau tidak. "Yang paling penting kondisinya harus diperbaiki. Dan kalau anda lihat, NPL Bank Permata sudah 3,58%, sudah bagus," kata Prijono.

(Baca: Astra: Kami Berupaya Benahi Bank Permata Agar Kembali Sehat)

Sebelumnya beredar kabar beberapa pihak ingin memiliki saham BNLI lantaran Stanchart pada Februari lalu mengumumkan rencananya untuk melepas aset-asetnya di sejumlah negara yang dinilai tidak memberikan imbal hasil yang optimal, antara lain di Indonesia, India, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab.

Group CEO Stanchart Bill Winters mengatakan bahwa rencana tersebut merupakan bagian dari strategi bisnis baru bank asal Inggris tersebut untuk meningkatkan imbal hasil atas modal berwujud atau return of tangible equity (RoTE) secara global menjadi 10% pada 2021, dari sekitar 5% saat ini.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement