Dipicu Anjloknya Harga Saham Sektor Keuangan, Bursa Saham AS Turun

Happy Fajrian
21 Agustus 2019, 07:39
wall street, bursa as, bursa as turun
xPACIFICA/Getty Image
Suasana di lantai bursa New York Stock Exhange, Wall Street, New York, Amerika Serikat. Tiga indeks utama AS kompak terkoreksi pada penutupan perdagangan Selasa (20/8).

Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street gagal melanjutkan reli kenaikannya untuk hari keempat secara berturut-turut. Tiga indeks utama AS pada penutupan Selasa (20/8) atau Rabu pagi (21/8) waktu Indonesia, berakhir lebih rendah yang dipicu oleh saham-saham emiten keuangan.

Pada perdagangan kemarin, indeks Dow Jones mengalami koreksi sebesar 0,66% menjadi 25.962,44, kemudian S&P 500 turun 0,79% menjadi 2.900,51, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,68% menjadi 7.900,56.

Saham-saham emiten keuangan memimpin laju penurunan bursa AS. Indeks Keuangan S&P 500 tercatat mengalami penurunan sebesar 1,4% dan menjadi sektor yang paling signifikan menekan kinerja bursa di antara sektor lainnya yang juga ditutup dengan koreksi.

Dilansir dari Reuters, investor kini menantikan pernyataan ketua The Fed, Jerome Powell pada Jumat (23/8) mendatang terkait rencana kebijakan moneter dari bank sentral AS tersebut serta apakah suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) akan kembali diturunkan atau tidak.

(Baca: IHSG Hari ini Diramal Kembali Turun, Saham Tambang Masuk Rekomendasi)

Selain itu The Fed hari ini juga akan merilis notulensi atau minutes dari rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Juli, yang diharapkan bisa memberikan petunjuk atas rencana kebijakan The Fed. “Investor akan bersikap ‘wait and see’ sampai Jumat besok,” kata analis Clearstead Advisors, Jim Awad.

Pada akhir Juli lalu, kekhawatiran tentang ketidakpastian ekonomi dan perdagangan global mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan 2008.

Ekonom pemenang Nobel Robert Shiller mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada Selasa (20/8) bahwa langkah bank sentral AS untuk memangkas suku bunga menunjukkan rasa waspada terhadap ancaman resesi yang mengintai.

Apalagi, pertumbuhan ekonomi AS telah melambat dan perang dagang dengan Tiongkok membuat tingkat kepercayaan bisnis di sana menurun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...