Bursa Masih Suspensi Saham TPS Food Meski akan Tambah Modal

Image title
12 Agustus 2019, 19:15
BEI masih men-suspensi perdagangan saham TPS Food lantaran sejumlah kewajiban terhadap publik belum dilaksanakan perusahaan. Hal ini terlepas dari rencana perusahaan untuk melakukan penambahan modal melalui private placement.
www.tigapilar.com
BEI masih men-suspensi perdagangan saham TPS Food lantaran sejumlah kewajiban terhadap publik belum dilaksanakan perusahaan. Hal ini terlepas dari rencana perusahaan untuk melakukan penambahan modal melalui private placement.

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan mengapa sampai saat ini saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk alias TPS Food masih dihentikan sementara dari perdagangan (suspensi). Hal tersebut lantaran beberapa kewajiban yang perlu disampaikan kepada publik belum dilaksanakan oleh perusahaan.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihak Bursa masih menunggu bagaimana rencana perusahaan ke depan setelah anak usaha yang bergerak di divisi beras, PT Dunia Pangan, mengalami pailit. Divisi ini merupakan bisnis utama TPS Food sebelumnya beralih fokus ke bisnis makanan ringan (snack).

Advertisement

"Kami akan lihat bagaimana (bisnis) snack-nya ini, bagaimana mereka mempertahankan dan memperbesarnya. Melihatnya dengan rencana ke depan seperti apa. Tindakan korporasi apa yang akan dilakukan untuk memperbesar," kata Nyoman di Gedung BEI, Jakarta, Senin (12/8).

Nyoman mengatakan, pihaknya ingin memastikan terlebih dahulu perusahaan bisa beroperasi lagi dan memastikan sustainabilitas dari organisasi bisa dijaga. "Itu hal-hal yang sudah kami tanyakan, termasuk rencana ke depan," katanya.

(Baca: Lolos dari Pailit, TPS Food Ingin Segera Tambah Modal Tahun Ini)

Tidak hanya menunggu penjelasan dari pihak perusahaan terkait rencana bisnisnya ke depan, bursa juga menunggu TPS Food menyampaikan laporan keuangan mereka. Seperti diketahui, TPS Food belum menyampaikan laporan keuangan tahun buku 2018 dan triwulanan 2019.

Ada pun, saham TPS Food sudah disuspen sejak 5 Juli 2018 lalu karena mereka gagal membayar bunga Obligasi dan Sukuk Ijarah I Tahap I Tahun 2013. Saham mereka disuspensi hingga kini dan terakhir diperdagangkan di harga Rp 168 per saham.

Rencana Private Placement Tak Terganggu

Meski disuspensi, namun Nyoman memastikan jika rencana perusahaan untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement, dapat tetap dilaksanakan.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement