Obligasi Akan Jadi Instrumen Investasi Paling Menarik 3 Bulan ke Depan

Happy Fajrian
26 Juli 2019, 17:39
kici, katadata investor confidence index, pilihan investasi
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Chief Executive Officer Katadata Metta Dharmasaputra memberikan paparan survei Katadata Investor Confidence Index (KICI) di Ruang Diskusi, Gowork, Jakarta Pusat (25/7).

Hasil survei Katadata Investor Confidence Index (KICI) mengungkapkan instrumen obligasi akan menjadi pilihan investor selama tiga bulan ke depan dibanding saham dan instrumen pasar uang.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap 260 investor institusi yang terdiri dari manajemen investasi, asuransi, dan dana pensiun, dengan total dana kelolaan sekitar Rp 700 triliun, sekitar 49% responden menilai instrumen obligasi sebagai instrumen investasi yang paling menarik selama tiga bulan ke depan.

Advertisement

Sementara itu, hanya 37% responden yang memilih saham, dan hanya 14% responden yang memilih instrumen pasar uang sebagai pilihan investasi yang paling menarik untuk 3 bulan mendatang.

Hal ini sejalan dengan kondisi perekonomian dan pasar saham pada kuartal II 2019 yang dipandang tidak terlalu menggembirakan. Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang fluktuatif dan masih dalam kondisi bearish, membuat keyakinan investor terhadap kondisi pasar saham menurun.

(Baca: Indeks KICI: Investor Institusi Paling Khawatir Efek Perang Dagang)

"Ini tak lepas dari tekanan perekonomian global. Belum meredanya perang dagang berimbas pada menurunnya kinerja perusahaan," kata Damhuri Nasution, Panel Ahli Katadata Insight Center (KIC), Kamis (25/7).

Turunnya optimisme investor terhadap kondisi pasar saham terlihat dari indeks situasi sekarang (ISS) yang mengalami penurunan sebesar 7,4 poin menjadi 145,1, yang disebabkan turunnya optimisme investor terhadap kondisi pasar saham dan perekonomian global.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement