Sri Mulyani Harap Rusuh Aksi 22 Mei Tak Lama karena Ancam Perekonomian

Rizky Alika
22 Mei 2019, 21:24
sri mulyani, aksi massa 22 mei, kerusuhan 22 mei, pilpres 2019, lebaran, ramadan
Biro Pers Sekretariat Presiden
Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap kerusuhan aksi massa 22 Mei tidak mengganggu kegiatan perekonomian.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap kerusuhan aksi massa 22 Mei tidak mengganggu kegiatan perekonomian. Karena itu, ia berharap aksi massa tersebut dapat segera diatasi.

"Kita berharap ini tidak akan lama, segera bisa diatasi sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat maupun ekonomi," kata Sri Mulyani di Hotel Grand Sahid Jaya di Jakarta, Rabu (22/5). Ia juga berharap, seluruh pihak untuk menggunakan mekanisme hukum yang ada. Masyarakat juga diharapkan untuk tetap tenang.

Kegiatan ekonomi ia perkirakan akan terus meningkat, didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat menjelang hari raya Lebaran. Namun, kerusuhan 22 Mei juga dapat mengurangi dampak positif perekonomian imbas bulan Ramadan dan Idul Fitri.

(Baca: Sri Mulyani Sebut Ekspor dan Investasi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 2020)

Senada dengan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution pun mengatakan kericuhan Pemilu tidak akan menjadi penyebab aliran keluar dana asing. Menurut Darmin, aliran keluar dana asing lebih disebabkan oleh faktor global. "Lagi ada sentimen perang dagang. Orang ada yang penakut banget begitu ada yang gonjang ganjing," ujarnya.

Kendati demikian, dia optimistis aliran dana asing akan kembali masuk ke dalam negeri. Selain itu, kondisi dalam negeri juga akan kondusif usai rangkaian pemilu.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan. kericuhan aksi tidak berdampak kepada dunia usaha. "Dari awal kami sangat confident dengan Jokowi jadi presiden. Tidak ada sesuatu yang membuat orang khawatir lalu setback," ujarnya.

Hariyadi pun menyesalkan aksi tersebut justru mengarah pada aksi yang anarkis. Padahal, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto telah menempuh jalur hukum dengan menggugat ke Mahkamah Konstitusi. "Jadi siapa yang menggerakkan orang-orang ini? Harus diambil tindakan tegas oleh pihak berwajib," pungkasnya.

(Baca: Selain Aksi 22 Mei, Menkeu Sebut Pelemahan Rupiah Imbas Gejolak Global)

Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...