Perang Dagang Kembali Memanas, IHSG Rontok 1%

Happy Fajrian
6 Mei 2019, 18:12
Bursa
Arief Kamaludin | Katadata

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 63,11 poin atau 1% ke posisi 6.256,35 pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (6/5). Sementara itu bursa saham Asia lainnya juga berguguran setelah ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok meningkat.

Meskipun terkoreksi hingga 1%, IHSG berhasil memperbaiki posisinya setelah pada perdagangan sesi I IHSG sempat terkoreksi hingga 1,77%. Kinerja IHSG juga masih lebih baik dibandingkan bursa saham Asia lainnya seperti Strait Times yang sepanjang hari ini terkoreksi hingga 3%, Hang Seng dengan koreksi 2,90%, atau Shanghai yang anjlok hingga 5,58%.

Sementara itu indeks PSEi terkoreksi sampai 1,33%, Kospi turun 0,74%, dan indeks Asia dengan kinerja terbaik hari ini yaitu KLCI Malaysia yang hanya turun 0,27%. Sedangkan Nikkei hari ini masih libur dan baru akan dibuka besok, Selasa (7/5).

Ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok meningkat setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan menaikkan tarif terhadap impor Tiongkok ke AS pada Jumat (10/5) mendatang menjadi 25% dari sebelumnya 10%. Tidak hanya itu, Trump juga akan mengenakan tarif sebesar 25% terhadap produk teknologi Tiongkok serta menargetkan impor Tiongkok senilai US$ 325 miliar lainnya juga akan segera dikenakan tarif 25%.

(Baca: Diancam Trump Naikkan Bea Impor, Tiongkok Kaji Batalkan Negosiasi)

"(Perundingan) kesepakatan dagang dengan Tiongkok berlanjut, tapi terlalu lambat karena mereka berusaha untuk menegosiasikan (kesepakatan) kembali. Tidak!" tegas Trump melalui akun Twitternya @realDonaldTrump.

Padahal sebelumnya Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa perundingan dagang yang berlangsung pekan kemarin berjalan 'produktif'. Namun perwakilan dagang untuk AS Robert Lighthizer memberikan kabar yang kurang baik, termasuk tentang Tiongkok yang menarik sejumlah komitmen yang telah dibuat sebelumnya sehingga memicu reaksi Trump tersebut.

Dilansir dari Bloomberg, rencananya perundingan dagang AS-Tiongkok akan dilanjutkan pekan ini di AS. Namun, dengan adanya ancaman dari pihak AS tersebut, Tiongkok mempertimbangkan untuk menunda kunjungannya ke AS. Sementara media blackout dari Presiden AS setelah keluarnya ancaman tersebut membuat investor bingung dan sehingga pasar saham global kembali bergejolak.

Selain indeksnya yang terkoreksi hingga lebih dari 5%, nilai tukar mata uang Tiongkok, yuan, hari ini juga merosot hingga 0,69% terhadap dolar AS. "Saat ini kami mencoba untuk mendapatkan informasi terkait situasi ini. Yang dapat kami sampaikan saat ini Tiongkok bersiap untuk pergi ke AS untuk melanjutkan perundingan dagang," papar juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Geng Shuang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...