Lippo Karawaci Bidik Pendanaan Rp 14,5 T, Salah Satunya untuk Meikarta

Image title
12 Maret 2019, 15:17
Pembangunan Meikarta
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pembangunan gedung-gedung apartemen di kawasan Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Lippo Karawaci membidik pendanaan Rp 14,5 triliun, salah satunya untuk membiayai Meikarta.

PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) tengah mencari pendanaan senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,5 triliun (asumsi kurs Rp 14.500/dolar) sebagai bagian dari rencana transformasi. Dana yang diperoleh ini akan digunakan salah satunya untuk mengembangkan mega proyek Meikarta dengan menyuntikan dana hingga US$ 200 juta (Rp 2,9 triliun). 

Untuk memenuhi pendanaan tersebut mereka akan menambah modal dengan melakukan rights issue dengan target dana US$ 730 juta (Rp 10,6 triliun). Sisanya, melalui divestasi aset dengan target dana US$ 280 juta (Rp 4,1 triliun).

Investasi ini dilakukan terkait rencana Penawaran Umum Terbatas (PUT) anak usaha mereka yang menggarap proyek Meikarta, yaitu PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK).

Lippo Karawaci memiliki persetujuan untuk membeli berdasarkan hak yang dimiliki pro-rata 54,4% dari PUT Lippo Cikarang. Selain itu, Lippo Karawaci bertindak sebagai pembeli siaga untuk setiap hak tersisa yang tidak digunakan oleh pemegang saham lain Lippo Cikarang.

Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, rencana rights issue Lippo Karawaci, bakal dieksekusi pada semester pertama tahun ini. Aksi korporasi ini dijamin oleh PT Inti Anugerah Pratama (IAP) selaku pemegang saham pengendali Lippo Karawaci. Mereka akan bertindak sebagai pembeli siaga untuk setiap saham rights issue tersisa yang tidak digunakan oleh pemegang saham lainnya.

(Baca: Peringkat Utang Turun, Lippo Karawaci Optimistis Bisa Bayar Obligasi)

Hingga saat ini, sudah ada dua pihak yang menandatangani perjanjian untuk mengambil haknya dengan membeli saham. Total komitmennya senilai US$ 70 juta (Rp 1,02 triliun). Mereka adalah George Raymond Zage III melalui Tiga Investments Pte Ltd. dan Chow Tai Fook Nominee Limited melalui anak usahanya  Swift Hunter Limited.

Harga eksekusi HMETD telah ditetapkan oleh Perseroan dengan harga Rp 235 setiap saham. Ada pun, rencana rights issue harus mendapat persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dijadwalkan berlangsung pada 18 April 2019 mendatang. Selain itu juga diperlukan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sementara, untuk divestasi aset, Lippo Karawaci bakal menjual sahamnya pada dua usaha patungan layanan kesehatan di Myanmar, yaitu 40% saham di Yoma Siloam Hospital Pun Hlaing Limited dan 35% saham di Pun Hlaing International Hospital Limited kepada OUE Lippo Healthcare Limited. Penjualan ini diharapkan menghasilkan dana segar US$ 20 juta (Rp 290 miliar)  saat transaksi selesai pada semester pertama 2019.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...