Mengawali Perdagangan di Zona Hijau, IHSG Lanjut Terkoreksi 0,47%

Image title
22 Januari 2019, 10:49
BEI
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana Bursa Efek Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik tipis 0,02% ke level 6.452,60 pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (22/1) dari penutupan perdagangan kemarin yang ditutup di level 6.450,8. Pada pukul 9.00 IHSG bergerak naik ke level tertingginya pagi ini di posisi 6.464,53, namun, tidak lama berselang IHSG mulai bergerak ke zona merah, dan sementara ini terkoreksi ke level 6.420,47.

Kinerja indeks dalam negeri ini, sejalan dengan mayoritas indeks di Asia lainnya yang sejauh ini juga bergerak di zona merah. Seperti Nikkei 225 Index yang sementara ini turun tipis 0,07%, Hang Seng Index terkoreksi 0,38%, begitu pula dengan Strait Times Index yang turun 0,24%. Lalu, Shanghai Composite Index juga mengalami koreksi 0,48%.

Advertisement

Tim Riset CSA Research Institute menyatakan, IHSG berada di tengah sentimen negatif global karena potensi resesi yang terjadi di Jepang. Namun, indeks dalam negeri masih berada di zona hijau karena tertolong oleh aksi beli investor asing. Sementara ini, investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih di pasar reguler senilai Rp 16,50 miliar. Sedangkan di seluruh pasar, investor asing telah melakukan aksi beli bersih saham senilai Rp 51,34 miliar.

(Baca: Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Melemah, Sederet Dampak Perlu Diwaspadai)

Ekonomi Jepang tumbuh -0,6% pada triwulan III tahun lalu, terutama disebabkan oleh turunnya investasi di sektor swasta sebesar 2,8% sebagai dampak dari konflik dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Jepang merasaka dampak tidak langsung konflik dagang tersebut karena Jepang memproduksi barang yang diekspor ke perusahaan teknologi di Tiongkok yang memproduksi semikonduktor, telepon seluler, dan produk teknologi lainnya.

Dilansir dari Reuters, data ekspor Jepang pada bulan November 2018 melambat cukup signifikan karena turunnya ekspor ke AS dan Tiongkok. "Konflik perdagangan AS-Tiongkok menghambat belanja modal Tiongkok, yang membayangi perekonomian Jepang melalui perlambatan ekspor barang modal," kata Shigeto Nagai, kepala ekonomi Jepang di Oxford Economics.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement