Investor Ambil Untung, IHSG Turun 0,11% Pada Sesi I

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi tipis 0,11% ke level 6.416,79 pada akhir perdagangan sesi I siang ini, Jumat (18/1), walaupun mengawali perdagangan dengan bergerak positif hingga ke level 6.452,56 pada pembukaan pagi ini.
Kinerja negatif IHSG siang ini didorong oleh lima indeks sektoral yang mengalami koreksi antara lain sektor barang konsumsi terkoreksi 0,84%, manufaktur turun 0,52%, industri dasar turun 0,7%, properti turun 0,6%, dan keuangan turun tipis 0,06%.
Sementara itu sektor tambang, aneka industri, dan pertanian berkontribusi paling besar menahan penurunan IHSG. Sektor tambang naik 1,06%, aneka industri 0,87%, dan pertanian naik 0,35%.
Transaksi saham hingga siang ini mencapai Rp 4,53 triliun, volume saham yang diperdagangkan mencapai 6,47 miliar saham. Sebanyak 198 saham berkinerja positif, 175 saham turun, dan 138 saham tak bergerak. Investor asing turut memberi tekanan terhadap IHSG dengan membukukan penjualan bersih sementara ini sebesar Rp 178,38 miliar di seluruh pasar.
(Baca: Gubernur BI Pastikan Kebijakan Bunga Acuan Tetap Hawkish)
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan kinerja bursa saham Asia lainnya yang konsisten bergerak di zona hijau, dan mayoritas naik di atas 1%. Indeks Strait Times naik 0,2%, Shanghai naik 1,39%, Hang Seng naik 1,21%, Nikkei naik 1,29%, PSEi Filipina naik 1,51%, Kospi naik 0,82%, dan KLCI Malaysia naik 0,18%.
Kendati membukukan penjualan bersih, investor asing masih terus berburu saham-saham bank BUKU 4. Hari ini saham Bank Central Asia Tbk (BBCA) dibeli Rp 70,2 miliar oleh investor asing, saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dibeli Rp 35,8 miliar, dan saham Bank Negara Indonesia Tbk senilai Rp 25,4 miliar.
Begitu pula beberapa saham LQ45 lainnya seperti Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 31,1 miliar, Astra International Tbk (ASII) Rp 53,8 miliar dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 10,8 miliar.
Tidak ada sentimen dalam negeri yang cukup signifikan menggerakkan bursa hingga siang ini, terlebih lagi fundamental ekonomi Indonesia saat ini cukup baik. Sementara itu perkembangan sentimen eksternal cukup positif, salah satunya dari perkembangan negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali dilanjutkan di Washington DC, AS, pada akhir bulan ini.
Sehingga turunnya IHSG siang ini diduga karena investor melakukan aksi ambil untung karena kenaikan IHSG sepekan terakhir ini cukup signifikan.
(Baca: Optimisme Seputar Perang Dagang Menyebar, Kurs Rupiah Hadapi Tekanan)