Kurs Rupiah 14.500 di Akhir Tahun, Gubernur BI: Masih Terlalu Murah

Rizky Alika
28 Desember 2018, 19:45
perry warjiyo
Arief Kamaludin|Katadata
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.

Bank Indonesia (BI) menilai nilai tukar rupiah telah bergerak menguat dengan stabil. Namun, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan rupiah masih terlalu murah (undervalued) dari nilai fundamentalnya.

"Hari ini rupiah di sekitar Rp 14.500 per dolar Amerika Serikat (AS). Kami melihat level itu undervalued kalau dilihat dari sisi fundamental," kata Perry ditemui di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (28/12).

Advertisement

Mengacu pada Bloomberg, nilai tukar rupiah di perdagangan pasar spot, Jumat (28/12) berada pada posisi Rp 14.568 per dolar AS. Artinya, nilai tukar rupiah tersebut melemah 0,05% dibandingkan dengan penutupan pada perdagangan sebelumnya.

Perry menilai posisi rupiah tersebut sudah lebih baik dibandingkan saat mendapatkan tekanan global yang menyeret rupiah ke level Rp 15 ribu per dolar AS pada Oktober lalu. Bahkan, volatilitas rupiah juga rendah di kisaran 7-8%. Penguatan rupiah ini didorong oleh kebijakan BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pemerintah.

Ke depan, BI menginginkan pergerakan rupiah yang lebih stabil meskipun ketidakpastian masih berlanjut. Namun, tekanan global diperkirakan tidak sekencang pada 2018.

(Baca: Ekonom Prediksi Kurs Rupiah Kembali Tembus 15.000/US$ pada 2019)

Pada akhir minggu lalu, ekspektasi kenaikan bunga acuan AS, Fed Fund Rate (FFR),  yang diperkirakan lebih tinggi oleh pasar, serta berlanjutnya ketegangan antara Presiden AS Donald Trump dan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell telah menciptakan gejolak di seluruh dunia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement