Pendapatan Pekerja Manufaktur Hilang Rp 40 T Akibat Pandemi Corona

Agatha Olivia Victoria
9 Juni 2020, 15:59
bappenas, tenaga kerja manufaktur, pandemi covid 19
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa menyebutkan bahwa pendapatan pekerja manufaktur hilang hingga Rp 40 triliun imbas pandemi corona.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebutkan bahwa pekerja industri manufaktur berpotensi kehilangan pendapatan hingga Rp 40 triliun selama pandemi Covid-19. Angka ini berasal dari hitungan utilitas sektor tersebut yang hanya tersisa 50%.

Adapun Suharso menyebut terdapat 17 subsektor padat karya dalam industri manufaktur. Dari subsektor tersebut, terdapat 9,8 juta hingga 10 juta tenaga kerja.

Advertisement

"Mereka separuh utilitas dari industri tersebut menurun. Ada yang tinggal 30%, ada yang masih bisa bertahan 70%, dan ada yang tinggal 40%. Tetapi rata-rata hitungan kami tinggal 50%," ujar Suharso dalam Bicara Data Virtual series bertajuk 'Strategi Besar Pemulihan Nasional Pasca Pandemi' oleh Katadata.co.id, Selasa (9/6).

Dengan demikian 50% utilitas dari keseluruhan pekerja tersebut yakni 5 juta orang. Menurut Suharso, 5 juta orang ini bisa saja dirumahkan atau bekerja paruh waktu.

(Baca: Bicara Data Suharso Monoarfa: Strategi Pemulihan Nasional Pascapandemi)

Dalam satu minggu, rata-rata satu orang pekerja menghabiskan 40 jam. Sehingga, akan ada 400 ribu jam kerja yang akan hilang dalam 10 minggu penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga pekan ketiga Mei 2020.

Jika dikalikan dengan 10 juta pekerja dalam keadaan normal, akan ada 4 miliar jam kerja yang hilang di sektor manufaktur. "Kalau satu jam kerja dibayar dengan Rp 20 ribu saja, itu artinya yang hilang kira-kira sekitar Rp 80 triliun, dibagi dua karena separuh tenaga kerja jadi Rp 40 triliun. Jadi Rp 40 triliun daya beli pada bulan itu hilang," katanya.

Kinerja industri manufaktur Indonesia memang mengalami kontraksi hingga ke titik terendah sepanjang sejarah. Namun, pemerintah berharap indeks manufaktur kembali meningkat ke level tertinggi tiga bulan setelah PSBB berakhir.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement