Ancaman Gelombang Kedua Corona Paksa IHSG Turun, Ini Saham Pilihannya
Indeks harga saham gabungan atau IHSG diprediksi melaju bervariasi pada perdagangan awal pekan ini, Senin (22/6). Adapun sepanjang pekan kemarin indeks dalam negeri naik sebesar 61,92 poin atau 1,27% menjadi di level 4.942,27.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai bahkan sepekan ini IHSG berpeluang bergerak konsolidasi melemah dengan area support di rentang 4.900-4.821, sedangkan resistance di rentang 4.970-5.018.
Beberapa sentimen yang mungkin mempengaruhi pergerakan IHSG sepekan ini di antaranya investor masih memperhatikan ancaman gelombang kedua pandemi Covid-19 di berbagai negara. Lonjakan kasus yang signifikan di Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Afrika menimbulkan kekhawatiran gelombang kedua.
"Ketika ekonomi aktif kembali, ternyata terjadi semakin banyak infeksi yang memudarkan harapan ekonomi akan cepat pulih pada Juli-September setelah suram pada April-Juni," kata Hans.
(Baca: Regulator Pasar Modal Beri Aneka Stimulus ke Perusahaan Efek & Emiten)
Meski begitu, sentimen positif terkait Covid-19 datang dari penggunaan obat Dexamethasone. Pasalnya, obat itu dapat mengurangi kematian pasien yang dirawat di rumah sakit hingga sepertiga. "Ini sentimen positif bagi pasar," katanya.
Namun, tensi geopolitik di kawasan Asia yang memanas menjadi perhatian pelaku pasar seperti konflik Korea Utara dan Korea Selatan, serta India dan Tiongkok.
Senada, analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memperkirakan IHSG hari ini turun dengan rentang support di level 4.921-4.900, sedangkan resistance pada level 4.990-4.966.
Menurut Dennies laju koreksi IHSG dibayangi kekhawatiran gelombang kedua Covid 19, seiring dengan kenaikan tambahan kasus baru harian. Dari dalam negeri tambahan kasus baru positif virus corona masih cukup tinggi dengan 862 kasus baru pada Minggu (21/6).
(Baca: IHSG Akhir Pekan Naik 0,35% Meski Modal Asing Kabur Rp 661 Miliar)