BTN Akan Terbitkan Obligasi Rp 1,5 Triliun, Bunganya hingga 8,9%

Image title
22 Juli 2020, 19:26
obligasi berkelanjutan iv tahap i BTN, ekspansi kredit,
BTN akan menerbitkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun untuk memperluas ekspansi kredit. Obligasi ditawarkan dengan tingkat bunga hingga 8,9%.

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) tengah menawarkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I kepada investor, guna memperluas ekspansi kredit. Obligasi tahap pertama ini ditargetkan dapat meraup dana Rp 1,5 triliun, dimana imbal hasil yang ditawarkan mencapai 8,90%.

Obligasi ini akan terbagi dalam tiga seri dengan indikasi kupon yang berbeda di setiap serinya. Obligasi Seri A dengan tenor 370 hari memiliki indikasi kupon sebesar 6,25-7,15%. Obligasi Seri B dengan tenor tiga tahun memiliki indikasi kupon 7,40-8,40%. Lalu, Obligasi Seri C dengan tenor 5 tahun menawarkan indikasi kupon 7,90-8,90%.

Jika dibandingkan dengan Surat Utang Negara (SUN), berdasarkan data Bloomberg per 8 Juli 2020, SUN dengan tenor 1 tahun memiliki yield 4,79%. Sementara itu untuk SUN dengan tenor 3 tahun, memiliki yield 6,05%. Sedangkan SUN bertenor 5 tahun, memiliki yield 6,45%.

“Obligasi ini sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) BTN tahun 2020-2022, yang akan digunakan perseroan untuk memperkuat bank dalam mengembangkan bisnis pembiayaan perumahan," kata Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury melalui siaran resmi, Rabu (22/7).

(Baca: BTN Selektif Salurkan Dana Pemerintah, Targetnya Rp 30 T Akhir Tahun0

Pahala menjelaskan, BTN telah membuka penawaran sejak 10 Juli lalu dan akan berakhir pada 23 Juli mendatang. Adapun target dari Obligasi Berkelanjutan Tahap IV ini menurut Pahala untuk membidik para pemilik atau pengelola dana baik perbankan, manajer investasi, maupun dana pensiun.

Menurut Pahala, saat ini merupakan saat yang tepat untuk investasi pada pasar obligasi karena beberapa alasan. Seperti tren penurunan suku bunga acuan dan indikator makro ekonomi yang masih stabil, di antaranya inflasi rendah dan nilai tukar yang stabil.

Lebih lanjut, Pahala menilai kondisi tersebut membuat pasar obligasi ramai peminat. Buktinya, penerbitan obligasi yang dilakukan oleh beberapa emiten lain mendapatkan oversubscribe atas obligasi yang diterbitkan.

"Hal ini menunjukkan minat pasar masih dinilai baik dan kami optimistis dapat mencapai target penyerapan yang sudah dipatok Rp 1,5 triliun," kata Pahala.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...