Kemenkeu Desak 5 K/L Tutup Rekening Pribadi Penerima Dana APBN

Agatha Olivia Victoria
23 Juli 2020, 18:10
Kementerian Keuangan
Arief Kamaludin|KATADATA
Kementerian Keuangan meminta kementerian dan lembaga yang menerima dana APBN ke rekening pribadi untuk segera menutup rekening tersebut.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengenai aliran dana APBN yang masuk ke rekening pribadi lima Kementerian/Lembaga. Oleh karena itu Kemenkeu meminta K/L terkait menutup rekening tersebut.

Jika K/L tidak mau menutup rekening tersebut, Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu Andin Hadiyanto  mengatakan pihaknya meminta K/L segera mendaftarkan rekening ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

Advertisement

"Kami juga meminta inspektorat jenderal k/l meningkatkan pengawasan dan menyediakan website pendaftaran rekening secara daring di situs kami untuk memudahkan pendaftaran rekening," kata Andin kepada Katadata.co.id, Kamis (23/7).

Menurut Andin, penggunaan rekening pribadi pada temuan BPK nilainya Rp 71,78 miliar. Angka tersebut merupakan 0,09% dari total jumlah saldo rekening di K/L pada akhir tahun 2019 yang sebesar Rp 79,62 triliun.

(Baca: BPK Ungkap Alasan Uang APBN Rp 48,12 M Masuk Rekening Pribadi Kemenhan)

Demikian pula, jumlah rekening yang menjadi temuan hanya 0,9% dari total jumlah rekening yang sebanyak 35.714 rekening. Andin menjelaskan, temuan tersebut terjadi di antaranya karena satuan kerja k/l menampung sementara penerimaan negara bukan pajak atau uang muka untuk belanja di rekening yang belum didaftarkan ke Kemenkeu.

"Sebagian besar disebabkan kebutuhan percepatan pelaksanaan anggaran di lapangan dan kurangnya pemahaman dari satuan kerja k/l terhadap peraturan," ujarnya.

Sebelumnya, BPK menyebut temuan pengelolaan dana APBN melalui rekening pribadi terbesar berasal dari Kementerian Pertahanan yang mencapai Rp 48,12 miliar.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement