Aksi Ambil Untung Tekan IHSG 1,2%, Asing Jual Saham Perusahaan Kakap

Happy Fajrian
24 Juli 2020, 16:58
profit taking asing, ihsg hari ini, saham kakap dijual asing
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.
Layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Indeks harga saham gabungan atau IHSG gagal melanjutkan reli kenaikannya sepanjang pekan ini setelah pada perdagangan hari ini, Jumat (24/7) terkoreksi 1,21% ke level 5.082,99.

Koreksi indeks di akhir pekan ini salah satunya dipicu oleh aksi ambil untung atau profit taking investor asing. Padahal sepanjang pekan ini hingga penutupan Kamis (23/7), IHSG sudah naik 1,29% dari level penutupan Jumat (17/7) di 5.079,58 ke 5.145,01.

Sepanjang perdagangan hari ini investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) saham hingga Rp 693 miliar di pasar reguler. Ditambah dengan net sell asing di pasar negosiasi/tunai sebesar Rp 46,88 miliar, maka total modal asing yang lari dari pasar saham domestik mencapai Rp 739,88 miliar.

Selain dibebani aksi ambil untung investor, analis Bina Artha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa koreksi juga dipengaruhi sejumlah sentimen ekonomi lainnya, serta perkembangan kasus virus corona.

"Pelemahan IHSG dipicu kekhawatiran ancaman resesi ekonomi Indonesia, ketegangan diplomatik AS dengan Tiongkok, aksi ambil untung, dan peningkatan kasus virus corona," kata Analis Bina Artha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Jumat sore, seperti dikutip Antara.

Adapun saham-saham yang paling banyak dijual investor asing sepanjang hari ini, lima di antaranya merupakan saham-saham kelas kakap dalam indeks LQ45. Imbas aksi jual investor asing ini, harga kelima saham kakap tersebut  terkoreksi cukup dalam.

Di urutan teratas, saham Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dijual investor asing dengan nilai bersih Rp 200,62 miliar di pasar reguler. Harga saham perusahaan telekomunikasi pelat merah ini turun 1,63% ke Rp 3.020 per saham.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...