Dapat Banyak Stimulus, Prospek Saham Bank Lebih Cerah di Semester II

Image title
27 Juli 2020, 15:32
saham bank, prospek saham bank,
ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Sempat anjlok di semester I, saham perbankan memiliki prospek yang lebih cerah pada semester II tahun ini.

Pemerintah menerbitkan berbagai kebijakan guna menyelamatkan sektor perbankan dari krisis corona. Setelah meluncurkan peraturan mengenai penempatan dana pemerintah di bank Himbara, terbaru pemerintah menerbitkan Peraturan LPS (PLPS) No.3/2020 sebagai aturan teknis kebijakan tersebut.

Analis CSA Research Institute Reza Priyambada, memprediksi kinerja saham emiten perbankan akan lebih baik pada semester II tahun ini dibanding semester I lalu. Syaratnya, kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak kembali diterapkan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Jika syarat tersebut terlaksana, aktivitas ekonomi kembali dapat berjalan normal. Di sisi lain protokol kesehatan tetap dijalankan secara ketat. “Nah pelonggaran PSBB ini bisa dimanfaatkan perbankan untuk memberikan pelayanan mereka seperti sedia kala,” katanya kepada Katadata.co.id, Senin (27/7).

Adanya beragam kebijakan pemerintah untuk menyelamatkan perbankan selama krisis corona, menurut Reza pasar meresponnya dengan positif. Misalnya kebijakan pemerintah menempatkan dana sebesar Rp 30 triliun kepada bank Himbara bisa mendorong laju kredit perbankan.

Meski begitu, perbankan masih selektif menyalurkan kredit. Dampaknya aktivitas ekonomi juga ikut tertunda. “Jadi repotnya penyaluran kredit akan tersendat. Jadi pelaku kegiatan usaha juga tertunda. Karena bank selektif,” ujarnya.

Padahal, menurut Reza, penyaluran kredit perbankan yang tepat sasaran bisa berimbas kepada kinerja bank. Sebab pendapatan bank terbesar berasal dari penyaluran kredit. “Tapi kalo perbankan terlalu berhati-hati, potensi pendapatan akan berkurang juga,” jelasnya.

Di sisi lain, Reza mengakui, harga saham emiten perbankan termasuk yang paling melemah selama semester I 2020. Namun, hal tersebut cukup wajar. Sebab saham perbankan termasuk berkapitalisasi besar dan liquid di Bursa. “Nah, biasanya pelaku pasar ketika kondisi tidak stabil menjual saham-saham yang iquid lebih dulu,” katanya.

Senada, Analis Pilarmas Investindo, Sekuritas Okie Ardiastama memprediksi prospek emiten perbankan di semester II 2020 akan membaik. Alasannya beragam stimulus yang digelontorkan pemerintah kepada perbankan mulai dirasakan pada semester II ini terhadap kinerja bank.

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...