Perusahaan Data Center DCI Indonesia IPO Raih Rp 150 M, Saham Naik 25%

Image title
6 Januari 2021, 12:14
ipo DCI indonesia, bursa efek indonesia
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1/2021). Perdagangan IHSG padaÊawal tahun 2021 dibuka menguat 18,76 poin atau 0,31 persen ke posisi 5.997,83.

Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kedatangan emiten baru. Setelah sebelumnya PT FAP Agri Tbk (FAPA) membuka 2021 dengan IPO jumbo yang mencapai Rp 1 triliun, kali ini giliran PT DCI Indonesia Tbk (DCII) menjadi emiten pendatang baru kedua di lantai bursa.

Pada perdagangan perdananya, harga saham DCII langsung melesat 25% ke level Rp 525 per saham. Meski demikian, perolehan dana perusahaan yang bergerak di bidang data center ini tidak sebesar FAP Agri. Pada aksi korporasinya ini, DCII melepas 357,56 juta saham baru, yang setara 15% dari total saham, pada harga Rp 420.

Advertisement

Dengan demikian emiten ini memperoleh dana segar sebesar Rp 150,18 miliar. Presiden Direktur DCII Toto Sugiri menjelaskan bahwa perusahaan yang berdiri pada 2011 dan mulai beroperasi pada 2013 ini merupakan data center Tier IV pertama di Asia Tenggara

Toto optimistis prospek bisnis data center di Indonesia tengah melesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi digital. "Ditambah teknologi cloud yang tumbuh secara eksponensial, yang telah mendorong permintaan terhadap fasilitas data center hyperscale di Indonesia akhir-akhir ini," ujarnya dalam rilis, Rabu (6/1).

Adapun dana tersebut, menurut informasi dari prospektus penawaran saham, 80%-nya akan dialokasikan untuk belanja modal, antara lain pengadaan panel low voltage sebanyak 51 unit untuk elektrikal pusat data keempat senilai Rp 67,28 miliar.

Alokasi belanja modal tersebut, juga rencananya digunakan untuk pengadaan enam unit genset untuk elektrikal fase 1. Estimasi biaya yang digunakan untuk pengadaan itu sebesar Rp 58,35 miliar, yang rencananya akan digunakan pada tahun 2021.

Sisa dari dana hasil IPO tersebut, rencananya digunakan untuk modal kerja yang mencakup biaya operasional seperti pembayaran biaya listrik, biaya persediaan, dan biaya gaji. 

BEI Targetkan 30 Perusahaan IPO di 2021

Sebelumnya pada pembukaan perdagangan perdana 2021, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa BEI menargetkan tahun ini ada 30 perusahaan yang melantai di bursa efek.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement