Citi Tutup Bisnis Consumer Banking di Indonesia dan 12 Negara Lainnya
Citigroup Inc. mengumumkan akan keluar dari bisnis consumer banking atau nasabah retail di 13 negara di kawasan Asia, dan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (Europe, Middle East, Africa/EMEA).
Hal ini sebagai bagian dari tinjauan strategis Citi untuk memfokuskan bisnis retailnya pada kawasan yang memiliki skala dan potensi pertumbuhan terbesar. Ke-13 negara tersebut yaitu Australia, Bahrain, Tiongkok, India, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Polandia, Rusia, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
Meski demikian Citi akan tetap melayani klien eksisting di negara-negara ini yang dianggap sebagai bagian penting jaringan global Citigroup.
Keputusan ini disampaikan oleh CEO Citigroup, Jane Fraser, di sela pemaparan kinerja kuartal I 2021, pada Kamis (15/4). Citi akan memfokuskan bisnis global consumer banking di Asia dan EMEA pada empat negara yang menjadi pusat kekayaan, yakni Singapura, Hong Kong, Uni Emirat Arab, dan London (Inggris).
“Sebagai hasil dari penyegaran strategi kami yang berkelanjutan, kami akan mengoperasikan jaringan consumer banking kami di Asia dan EMEA hanya di empat pusat kekayaan. Ini memposisikan kami untuk menangkap pertumbuhan yang kuat dan pengembalian yang menarik yang ditawarkan bisnis wealth management melalui pusat-pusat penting ini,” ujar Fraser dalam siaran pers, dikutip Jumat (16/4).
Fraser menambahkan bahwa 13 pasar lainnya memiliki bisnis yang baik, namun Citi tidak memiliki skala ekonomi yang dibutuhkan untuk bersaing.
Menurut dia, modal, investasi, dan sumber daya Citi digunakan dengan lebih baik untuk menghadapi peluang pengembalian yang lebih tinggi dalam bisnis wealth management dan bisnis kelembagaan di Asia.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan bahwa pengumuman ini tidak akan ada perubahan langsung pada operasi Citi di Indonesia. Menurut dia penyegaran strategi ini akan menciptakan peluang besar bagi perusahaan untuk menawarkan nilai proposisi yang berbeda dan unik kepada klien.
“Kami memasuki fase baru pertumbuhan dan transformasi yang berfokus pada bisnis perbankan institusional kami. Tidak akan adaperubahan langsung pada operasi kami di Indonesia, dan tidak ada dampak langsung terhadap para karyawan kami,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (16/4).
Batara menambahkan bahwa setelah pengumuman ini Citi Indonesia akan terus melayani klien dan nasabahnya dengan penuh perhatian, empati, dan dedikasi yang sama seperti yang telah dilakukan selama ini. Citi telah hadir di Indonesia sejak 1968. Saat ini Citi melayani 90% dari 20 perusahaan terbesar di tanah air.
“Kami telah hadir di Indonesia dengan tim yang penuh dedikasi dan basis klien yang kuat, yang telah berkontribusi pada kesuksesan kami. Tahun lalu kami mengumpulkan dana sebesar lebih dari US$ 10 miliar untuk klien kami di Indonesia,” kata Batara.