Rupiah Terus Melemah ke Rp 14.295/US$ Imbas Kenaikan Yield Obligasi AS

Abdul Azis Said
29 September 2021, 10:20
nilai tukar rupiah, dolar, obligasi pemerintah as, obligasi amerika
ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020).

Nilai tukar rupiah melemah 0,15% ke level Rp 14.295/US$ pada perdagangan pasar spot pagi ini. Rupiah melanjutkan pelemahan dipengaruhi kenaikan yield atau imbal hasil obligasi pemerintah AS di tengah rencana tapering off bank sentral AS.

Mengutip Bloomberg, kurs Garuda masih melanjutkan pelemahan ke level Rp 14.314 per dolar AS pada pukul 09.25 WIB. Ini semakin jauh dari posisi penutupan kemarin di level Rp 14.273 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya ikut rontok. dolar Hong Kong melemah 0,01% bersama dolar Taiwan 0,18%, won Korea Selatan 0,07%, rupee India 0,28%, yuan Tiongkok 0,13%, ringgit Malaysia 0,02% dan bath Thailand 0,11%. Sedangkan dolar Singapura menguat 0,04% bersama peso Filipina 0,01%.

Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan bergerak melemah di kisaran Rp 14.300-14.320, dengan potensi support di kisaran Rp 14.250. Pelemahan dipengaruhi adanya tren kenaikan pada imbal hasil obligasi pemerintah AS dalam beberapa waktu terakhir.

"Kenaikan yield ini sebagai antisipasi pelaku pasar terhadap peluang tapering yang akan dilakukan di akhir tahun ini dan kemungkinan percepatan jadwal kenaikan suku bunga acuan AS. Ini mendorong penguatan dolar AS," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Rabu (29/9).

Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun pada Selasa (28/9) menyentuh level tertingginya di 1,54% sejak 28 Juni. Begitu juga obligasi dengan tenor 20 tahun di level 2,02%, tertinggi sejak 28 Juni. Serta tenor 30 tahun naik ke 2,07%, tertinggi sejak 2 Juli, serta tenor 5 tahun 1,02%, tertingginya sejak awal tahun ini.

Bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) pada pengumuman hasil Rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) pertengahan bulan ini mengungkap akan berlanjutnya rencana tapering off atau pengetatan stimulus akhir tahun ini.

Namun belum diketahui kapan pastinya rencana itu akan dieksekusi. Fed hanya mengatakan tapering berupa pengurangan pembelian aset akan berakhir pertengahan tahun depan. Pasar memperkirakan Fed akan mengumumkan posisinya pada pertemuan FOMC pada awal November dan memulainya pada Desember.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...