Didorong Bisnis Logistik, ASDP Raih Laba Bersih Kuartal III Rp 212 M

Happy Fajrian
6 Desember 2021, 08:21
logistik, bumn, asdp ferry
ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/aww.
Sejumlah pemudik turun dari kapal Swarna Bengawan di Pelabuhan ASDP Telaga Punggur, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (4/5/2021).

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 212,09 miliar pada kuartal III tahun ini. Torehan tersebut membalikkan kinerja periode yang sama tahun sebelumnya yang membukukan kerugian bersih Rp 5,2 miliar. Perbaikan kinerja ini ditopang oleh arus logistik yang terjaga sepanjang pandemi Covid-19.

Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin menyampaikan perbaikan kinerja ini utamanya dikontribusikan arus kendaraan dan barang yang mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu ketika pandemi mulai melanda Indonesia dan mendorong pendapatan perusahaan.

"Berdasarkan laporan kinerja triwulan III-2021, ASDP berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 2,5 triliun atau naik 11,31% dari realisasi periode tahun lalu sebesar Rp 2,3 triliun," ujar Shevy dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (6/12).

Dia menambahkan bahwa raihan laba perusahaan sudah hampir menyamai kondisi sebelum pandemi Covid-19 seiring strategi perusahaan untuk efisiensi dan memprioritaskan program yang mendatangkan profit mulai membuahkan hasil.

Angkutan barang yang menjadi kekuatan sektor logistik ini menjadi penopang produksi penyeberangan ASDP selama pandemi Covid-19, dan untuk mematuhi arahan pemerintah bahwa distribusi logistik dan kebutuhan pokok tak boleh terhambat di tengah pandemi dan harus terlayani dengan baik.

"Kami pastikan layanan terhadap angkutan logistik tetap beroperasi normal. ASDP melayani secara penuh truk barang utamanya yang membawa barang kebutuhan pokok demi menjaga pasokan di daerah tetap stabil," ujarnya.

Adapun peningkatan arus kendaraan roda empat atau lebih yang menggunakan jasa perusahaan naik hingga 25% menjadi 1,89 juta unit dari hanya 1,51 juta unit tahun lalu. Untuk barang, ASDP mengangkut hingga 778.579 ribu ton atau naik 12% secara tahunan dari 694.705 ribu ton.

Sementara jumlah penumpang secara keseluruhan turun sebesar 7% menjadi 2,75 juta penumpang dibandingkan periode yang sama 2020 sebanyak 2,95 juta. Shelvy menjelaskan, turunnya jumlah penumpang dipicu kepatuhan sebagian masyarakat pada aturan pemerintah yang membatasi pergerakan masyarakat termasuk perjalanan dengan kapal ferry mengingat kondisi pandemi yang belum normal.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...