Sanksi Hancurkan Ekonomi Rusia, Nilai Tukar Rubel Terus Merosot

Happy Fajrian
4 Maret 2022, 08:17
nilai tukar rubel rusia
123rf/andreyphoto63
Mata uang rubel Rusia.

Nilai tukar rubel merosot ke rekor terendah baru terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Indonesia) imbas berbagai sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina.

Rubel berakhir pada 106,01 per dolar pada penutupan Kamis (3/3), setelah sempat mencapai rekor terendah pada perdagangan intraday di level 118,35 per dolar, turun lebih dari 10% pada hari itu.

Di pasar luar negeri, rubel baru-baru ini diperdagangkan pada 110 per dolar, anjlok 9,1%. Sedangkan di platform lain rubel diperdagangkan mendekati 117 per dolar. Sementara terhadap euro, rubel merosot 1,9% ke level 117,60 per euro setelah sempat melemah melewati 125 per euro sepanjang sesi kemarin.

"Anda tahu perdagangan tipis ketika bank sentral Inggris dan Bank Sentral Eropa berhenti menerbitkan kutipan pada nilai tukar rubel," kata Ahli Strategi Investasi Senior Allspring Global Investments, Brian Jacobsen, seperti dikutip Reuters, Jumat (4/3).

Dia menambahkan, semakin lama situasi perang di Ukraina dan sanksi dari negara barat, semakin banyak kerusakan yang akan terjadi pada ekonomi Rusia dan nilai tukar rubel akan semakin melemah lantaran pembeli potensial semakin ragu memegang mata uang itu.

Invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi yang dijatuhkan sebagai tanggapan telah menyebabkan peringatan mengerikan tentang ekonomi Rusia. JPMorgan memperkirakan ekonomi negara beruang merah kontraksi 35% pada kuartal kedua, dan Goldman Sachs mencatat bahwa kondisi keuangan Rusia telah mengetat secara signifikan.

"Ada ketidakpastian besar di sekitar peristiwa yang sedang berlangsung, dan akan ada banyak volatilitas, volume akan jauh lebih rendah, likuiditas akan sangat buruk. Ada banyak uang asing yang terjebak di Rusia saat ini," kata Kepala Pasar Global ING, Chris Turner.

Sementara itu lembaga pemeringkat utang dunia, Fitch dan Moody's menurunkan peringkat surat utang pemerintah Rusia menjadi "sampah" sebagai dampak dari berbagai sanksi yang dijatuhkan AS dan Uni Eropa.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...