Rupiah Melemah Jelang Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi

Abdul Azis Said
9 Mei 2022, 10:05
nilai tukar rupiah, dolar, suku bunga, the fed, federal reserve
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini dibuka melemah ke Rp 14.505.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 25 poin ke level Rp 14.505 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot pagi ini, Senin (9/5). Rupiah melemah jelang rilis sejumlah data ekonomi domestik, yakni pertumbuhan ekonomi dan inflasi, serta masih kuatnya sentimen kenaikan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).

Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke arah Rp 14.518 pada pukul 09.16 WIB. Ini semakin jauh dari posisi penutupan pekan lalu di Rp 14.480 per dolar. Selain rupiah, mayoritas mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS pagi ini.

Advertisement

Di antaranya yuan Cina anjlok 0,45%, dolar Singapura dan baht Thailand melemah masing-masing 0,31%, rupee India 0,26%, yen Jepang 0,25%, ringgit Malaysia dan dolar Taiwan kompak melemah 0,23%, peso Filipina 0,19% dan won Korea Selatan 0,15%. Sementara dolar Hong Kong stagnan.

Analis Bank Mandiri Rully A. Wisnubroto memperkirakan rupiah akan bergerakn di rentang Rp 14.475-14.570 per dolar. Pasar menantikan rilis sejumlah data ekonomi domestik hari ini yaitu pertumbuhan ekonomi kuartal I, inflasi April dan angka pengangguran.

"Rilis data ekonomi ini seharusnya memberi sentimen penguatan ke rupiah, namun kalau inflasi saya perkirakan akan kurang baik datanya karena akan ada kenaikan signifikan," kata Rully kepada Katadata.co.id, Senin (9/5).

Bank Mandiri memperkirakan inflasi pada April menyentuh 3,34% secara year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 2,64%. Sementara, pertumbuhan ekonomi diperkirakan 4,95% , tidak mencapai 5% seperti kuartal sebelumnya.

Dari sisi eksternal, volatilitas pada hari ini akan meningkat karena faktor global. Sentimen ini masih berkatian dengan dampak dari kenaikan bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dan terus menguatnya indeks dolar AS.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement