Bank Sentral Inggris Naikkan Suku Bunga 50 bps, Tertinggi Sejak 1995

Happy Fajrian
5 Agustus 2022, 08:20
suku bunga, inggris, bank sentral inggris, bank of england, inflasi
ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Nicholson/RWA/dj
Bank sentral Inggris, Bank of England, menaikkan suku bunga 50 bps menjadi 1,75%. Ini menjadi kenaikan terbesar sejak 1995, ke level tertinggi sejak 2008 untuk meredam inflasi.

Bank of England (BoE) menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 1,75% pada Kamis (4/8), sebagai upaya untuk meredam lonjakan inflasi yang telah mencapai 13%. Bank sentral Inggris tersebut telah menaikkan suku bunga enam kali sejak Desember 2021.

Ini merupakan kenaikan suku bunga terbesar dalam 27 tahun atau sejak 1995 yang salah satunya dipicu oleh guncangan dari lonjakan harga energi pasca Rusia menginvasi Ukraina. Suku bunga 1,75% juga merupakan yang tertinggi sejak akhir 2008.

Advertisement

Meski demikian, ekonom telah memperkirakan kenaikan ini. Pasalnya bank sentral di seluruh dunia tengah bergulat dengan hal yang sama yakni inflasi tinggi. BoE memperkirakan Inggris akan memasuki resesi pada akhir tahun ini dan baru bangkit pada awal 2024.

Gubernur BoE Andrew Bailey mengatakan bahwa ketidakpastian ekonomi sangat besar oleh karena itu pihaknya terbuka atas semua opsi. “Mengembalikan inflasi ke target 2% tetap menjadi prioritas mutlak kami. Tidak ada jika atau tetapi tentang itu,” ujarnya seperti dikutip Reuters, Jumat (5/8).

Selain menghadapi lonjakan harga energi, Inggris harus menyesuaikan diri dengan Brexit dan perubahan kepemimpinan politik seiring mundurnya Perdana Menteri Boris Johnson. BoE mengatakan, Inggris menghadapi kemerosotan terbesar dalam standar hidup sejak pencatatan dimulai pada 1960-an.

Pada hari Rabu, Institut Nasional Penelitian Ekonomi dan Sosial, sebuah think tank, mengatakan lebih dari satu juta rumah tangga akan segera harus memilih antara memanaskan dan membeli makanan yang cukup.

Bailey mengatakan dia sangat bersimpati kepada rumah tangga yang menghadapi kenaikan biaya pinjaman dengan naiknya suku bunga. “Tetapi saya khawatir alternatifnya bahkan lebih buruk jika inflasi terus naik,” ujarnya.

“Umpan balik dari para pemimpin bisnis dan survei BoE sendiri menunjukkan tekanan inflasi yang meningkat di pasar tenaga kerja karena kekurangan kandidat pekerjaan yang parah,” katanya menambahkan.

Favorit untuk menjadi perdana menteri berikutnya, Menteri Luar Negeri Liz Truss, telah menjanjikan pemotongan pajak yang besar. Banyak ekonom mengatakan bahwa hal itu akan memicu inflasi dan menaikkan suku bunga lebih jauh. Truss juga ingin meninjau kembali mandat pengendalian inflasi BoE.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement