Rupiah Mendekati Rp14.900/US$ Imbas Rencana Kenaikan Suku Bunga Fed
Nilai tukar rupiah dibuka melemah 24 poin ke level Rp 14.861 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Kurs garuda tertekan sentimen kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) yang agresif bulan depan.
Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke arah Rp 14.868 pada pukul 09.15 WIB. Ini semakin jauh dari posisi penutupan kemarin di Rp 14.837 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia lainnya melemah kecuali dolar Singapura yang menguat 0,01%. Yen Jepang melemah 0,15% bersama dolar Taiwan 0,08%, won Korea Selatan 0,5%, peso Filipina 0,19%, rupee India 0,29%, yuan Cina 0,33%, ringgit Malaysia 0,09% dan baht Thailand 0,29%.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah masih akan tertekan hari ini imbas komentar sejumlah pejabat The Fed soal kenaikan suku bunga. Rupiah diperkirakan melemah ke kisaran Rp 14.900, dengan potensi penguatan ke Rp 14.800 per dolar AS.
"Para petinggi Bank Sentral AS melemparkan komentar yang mendukung kenaikan suku Bunga acuan AS ke depan karena tingkat inflasi AS yang masih tinggi," kata Ariston dalam risetnya, Jumat (19/8).
Presiden The Fed St. Louis yang juga anggota dari komite pengambil kebijakan The Fed, James Bullard mendukung kenaikan 75 bps pada pertemuan bulan depan. Menurutnya, kenaikan agresif masih perlu diambil untuk menekan inflasi.