DPR Tak Setuju Rencana Pemerintah Dorong IPO Pertamina Hulu Energi

Muhamad Fajar Riyandanu
7 Desember 2022, 16:12
pertamina, ipo, dpr,
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Karyawan berjalan di lokasi Rig (alat pengeboran minyak bumi) PDSI 49 milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Duri, Riau, Senin (8/8/2022).

Pemerintah tengah menyiapkan PT Pertamina Hulu Energi untuk melakukan penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO). Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury mengatakan PHE bakal melepas 10-15% sahamnya kepada publik.

Kendati demikian, wacana Kementerian BUMN tersebut mendapat sejumlah catatan dari Komisi VI DPR. Anggota Komisi BUMN Fraksi Partai Golkar Nusron Wahid menilai perusahaan energi milik negara yang berbasis pada sektor hulu dan hilir tidak patut diserahkan kepada investor di luar negara.

Nusron mengatakan, sektor industri hulu migas seperti Pertamina Hulu Energi dan sektor hilir seperti Pertamina Patra Niaga harus mendapat proteksi absolut dari pemerintah.

"Jadi kalau pilihannya IPO di dalam Pertamina saya usulkan pilih lah yang di midstream seperti PT Kilang Pertamina Internasional atau Pertamina Internasional Shipping. Hulu dan hilir jangan disentuh," kata Nusron dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR pada Rabu (7/12).

Dia beranggapan, posisi tawar Pertamina saat ini sudah mulai turun dibanding beberapa dekade lalu yang memosisikan Pertamina di atas kontraktor, seperti Exxon dan Chevron. Kondisi ini mulai berubah saat pemerintah mengesahkan mulai mengesahkan BP Migas.

"Dulu posisi Pertamina di atas semua itu, Exxon dan Chevron menjadi sub kontraktor Pertamina. Sekarang posisi antara kontraktor sama Pertamina ini sudah sama, dan ini mau didelusi lagi sahamnnya di sektor hulu," ujar Nusron.

Di forum yang sama, anggota Komisi VI Fraksi PDIP Darmadi Durianto berpandangan bahwa pertamina tak perlu melakukan IPO pada subholding upstream Pertamina Hulu Energi. Dia menyebut, cabang-cabang produksi penting dan menguasai hajad hidup orang banyak musti dikuasi oleh negara.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...