HSBC Keluar dari Bisnis Fosil, Setop Pendanaan Proyek Migas Baru

Happy Fajrian
14 Desember 2022, 18:34
hsbc, migas,
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Gedung HSBC di kawasan Sudrman, Jakarta Pusat (6/8).

Bank multinasional asal Inggris, HSBC, menyatakan akan menghentikan pendanaan proyek ladang minyak dan gas (migas) baru sebagai bagian dari pembaruan kebijakannya. HSBC juga meminta klien perusahaan energi mereka untuk memberikan informasi lebih banyak terkait rencana mereka mengurangi emisi karbon.

HSBC adalah satu bank terbesar yang mengonfirmasi tidak akan mendukung proyek migas yang mendapat persetujuan akhir setelah 2021. Badan Energi Internasional menilai langkah ini diperlukan agar dunia dapat mencapai target net zero emission atau nol emisi karbon pada 2050.

Mengutip laporan Reuters, HSBC mengatakan akan terus membiayai perusahaan energi di tingkat korporasi untuk membantu mereka dalam merombak bisnisnya dan mendorong pengembangan sumber energi yang lebih bersih, serta akan menilai rencana strategis mereka setiap tahunnya.

“Kebijakan yang mencakup berbagai hal mulai dari proyek biomassa hingga batu bara, hidrogen, dan nuklir ditujukan untuk mendorong kemajuan di seluruh wilayah dengan sistem energi yang berbeda,” kata Chief Sustainability Officer HSBC, Celine Herweijer, seperti dikutip Reuters, Rabu (14/12).

Dia menambahkan bahwa di tengah invasi Rusia ke Ukraina, dan lonjakan biaya energi yang dihasilkan, kebijakan itu juga pragmatis, dan bank akan terus membiayai ladang migas yang ada untuk memastikan pasokan turun seiring waktu, sejalan dengan permintaan.

“Ini bukan investasi bahan bakar fosil baru mulai besok. Sistem energi bahan bakar fosil yang ada perlu berjalan seiring dengan sistem energi bersih yang berkembang,” kata Herweijer. “Dunia tidak dapat mencapai masa depan energi net-zero tanpa perusahaan energi berada di jantung transisi.”

“Untuk memastikan perusahaan migas berada di jalur yang benar, bank yang berkantor pusat di London ini akan meminta informasi baru, termasuk tingkat produksi di luar tahun 2030,” tambahnya.

Selain HSBC, bank asal Inggris lainnya, Lloyds Bank, juga mengumumkan komitmen yang sama. Sedangkan Barclays meningkatkan target pembiayaan berkelanjutan dan transisi energi menjadi US$ 1 triliun pada 2030 dan akan memompa lebih banyak uangnya sendiri ke dalam startup di sektor energi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...