Tiongkok Ajukan Hak Paten untuk Obat Antivirus Corona

Hari Widowati
5 Februari 2020, 17:31
Sukarelawan memakai baju pelindung menyemprot disinfektan di stasiun kereta saat negeri tersebut sedang terjadi penularan virus korona baru, di Changsha, provinsi Hunan, China, Selasa (4/2/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/cnsph
Sukarelawan memakai baju pelindung menyemprot disinfektan untuk mencegah penyebaran virus corona di stasiun kereta di Changsha, Provinsi Hunan, China, Selasa (4/2/2020).

Tiongkok mengajukan hak paten untuk menggunakan obat yang diyakini dapat memerangi infeksi virus corona. Obat yang tengah diuji coba oleh Gilead Sciences Inc., itu bernama remdesivir.

Langkah Tiongkok ini menunjukkan bahwa obat dari perusahaan bioteknologi Amerika Serikat (AS) itu menjadi kandidat yang paling menjanjikan untuk mengatasi wabah virus corona. Upaya ini juga berpeluang membuat Gilead mengontrol peredaran obat antivirus itu di Tiongkok.

Advertisement

Seperti dilansir Time.com, remdesivir belum mendapatkan lisensi di negara manapun. Namun, Gilead didesak untuk menguji obat tersebut kepada manusia karena indikasi awal menunjukkan obat ini sangat efektif memerangi virus corona.

Menurut pernyataan yang dimuat di situs Institut Virologi di Wuhan, Tiongkok, pengajuan paten untuk obat itu dilakukan sejak 21 Januari 2020. Para ilmuwan menemukan bahwa kombinasi remdesivir dan chloroquine sangat efektif dampaknya ketika diuji coba ke virus corona baru (2019-nCov) di laboratorium. Laporan para ilmuwan tersebut diterbitkan di jurnal Cell Research, Selasa (4/2).

(Baca: Korban Corona Terus Bertambah, Ini Beda Wabah, Epidemi, dan Pandemi)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement