Idham Azis, Calon Tunggal Kapolri yang Pernah Lumpuhkan Azahari

Hari Widowati
23 Oktober 2019, 15:26
kabinet indonesia maju, calon tunggal kapolri, idham azis, pengganti tito karnavian, profil idham azis, kabinet jokowi
Dok. Bareskrim Polri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan nama Idham Azis sebagai calon tunggal kapolri menggantikan Tito Karnavian. Idham saat ini menjabat sebagai kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengajukan calon tunggal Kepala Kepolisian RI (Kapolri) pengganti Tito Karnavian. Nama calon tunggal kapolri telah dikirimkan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan.

"Pengganti Kapolri sudah kami kirimkan ke DPR hari ini. Pak Idham Azis," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10). Idham saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. Nama calon tunggal pengganti Kapolri diajukan setelah Tito dilantik menjadi menteri dalam negeri (mendagri) menggantikan Tjahjo Kumolo. Setelah mengajukan calon kapolri, pemerintah akan menunggu hasil seleksi dan persetujuan dari DPR.

Sebelumnya, Jokowi telah menunjuk Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto sebagai pelaksana tugas (Plt) Kapolri. Ari Dono akan memasuki masa pensiun pada akhir tahun ini.

Siapakah Idham Azis dan bagaimana prestasinya di Kepolisian? Idham lahir di Kendari, 30 Januari 1963. Ia adalah adik kelas dari Ari Dono di Akademi Kepolisian (Akpol) yang lulus pada 1988. Perjalanan karier Idham dan Ari Dono pun beberapa kali beriringan.

Di awal kariernya, Idham ditugaskan sebagai Pamapta Kepolisian Resor (Polres) Bandung. Sebulan kemudian ia ditugaskan menjadi kepala Urusan Bina Operasi Lalu Lintas Polres Bandung. Idham bertugas di Bandung hingga Juni 1999 dengan jabatan terakhir kepala Kepolisian Majalaya Resor Bandung Kepolisian Wilayah Priangan. Kemudian, ia ditarik menjadi kepala unit VC Satuan Serse UM Direktorat Serse Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya sejak 1 Juli 1999.

Setahun kemudian ia naik pangkat menjadi wakil kepala Satuan Serse UM Direktorat Serse Polda Metro Jaya. Karier Idham melesat saat bertugas di bidang reserse. Pada 2002, ia dua kali dipromosikan. Pada 8 Mei 2002, ia menjadi perwira menengah Sekolah Staf dan Kepemimpinan Dediklat Polri.

Selanjutnya, ia menjadi kepala Satuan I Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 14 Desember 2002. Setahun kemudian, ia menjadi kepala Satuan III Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Pada 10 September 2004, Idham ditugaskan sebagai wakil kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat. Sebulan kemudian ia dipindahtugaskan menjadi inspektur Bidang Operasi Inspektorat Wilayah Daerah Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Sulteng).

(Baca: Jokowi Ajukan Idham Azis sebagai Calon Tunggal Kapolri)

Melumpuhkan Teroris Bom Bali Dr. Azahari

Kasus besar yang ditangani Idham ketika menjadi kepala Unit Pemeriksaan Sub Detasemen Investigasi Densus 88 (Anti Teror) adalah kasus Bom Bali II. Tiga ledakan yang disebabkan oleh bom bunuh diri terjadi di tiga lokasi pada 1 Oktober 2005, yakni di Kafe Nyoman (Jimbaran), Kage Menega (Jimbaran), dan Restoran RAJA (Kuta Square).

Serangan teroris yang kemudian diidentifikasi dilakukan oleh jaringan Jemaah Islamiyah itu menewaskan 23 orang. Sebanyak 15 orang warga negara Indonesia, seorang warga negara Jepang, empat warga negara Australia, dan tiga pelaku bom bunuh diri.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...