Roby Arya Brata, Lolos Setelah Tiga Kali Ikuti Seleksi Capim KPK

Image title
Oleh Abdul Azis Said
3 September 2019, 18:43
Roby Arya Brata, Capim KPK, daftar nama Capim KPK
ANTARA FOTO/DESCA LIDYA NATALIA
Roby Arya Brata, salah satu Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), saat mengikuti uji publik di Sekretariat Negara, Kamis (29/8).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima sepuluh nama Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK, Senin (2/9). Jika tidak ada perubahan atau catatan khusus dari presiden, sepuluh nama tersebut akan diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk dipilih lima nama yang bakal ditetapkan menjadi Pimpinan KPK definitif. 

Jika menyebut siapa nama calon pimpinan KPK yang paling bersemangat mengikuti pencalonan tersebut, mungkin nama Roby Arya Brata akan muncul. Asisten Deputi Bidang Ekonomi Makro, Penanaman Modal, dan Badan Usaha pada Kedeputian Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet (Setkab) ini telah tiga kali mengikuti proses seleksi Capim KPK.

Saat mengikuti seleksi Capim KPK periode 2015-2019, ia lolos hingga tahap uji kepatutan dan kelayakan bergabung dengan sembilan nama calon lainnya. Sayangnya, ia justru kandas ditahap akhir dan dinyatakan tak lebih baik dari lima pimpinan KPK yang ada sekarang. Ia pertama kali mengikuti seleksi Capim KPK pada periode kerja 2011-2015.

Dua kali tak lolos melaju sebagai petinggi di gedung Merah Putih bukan berarti karier Roby terhenti. Ia justru cemerlang berkarier sebagai Aparat Sipil Negara (ASN) di lembaga Sekretariat Kabinet (Setkab). Sejak 2011-2018, Roby adalah kepala bidang Hubungan Internasional (HI) Setkab dari era kedua pemerintahan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga menjelang akhir kabinet periode pertama Presiden Jokowi. Setelah setahun mengurusi bidang HI, Roby pindah ke Deputi Bidang Perekonomian Setkab sejak dilantik Agustus 2018.

(Baca: Jokowi Setuju dengan 10 Nama Calon Pimpinan KPK yang Diserahkan Pansel)

Pernah Membantu Presiden SBY di UKP3R

Jauh sebelum pencalonannya di KPK, Roby sempat menjabat sebagai Plt. Asisten Kepala Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R) pada 2008-2010. Lembaga pembantu presiden tersebut dibentuk pada 2006 atau periode pertama pemerintahan Presiden SBY.

Lembaga ini sempat menuai kontroversi, mulai dari banyaknya pertanyaan perihal urgensi pembentukannya hingga konflik internal pada koalisi SBY-Jusuf Kalla (JK). Pasalnya, Marsilam Simandjuntak yang ditunjuk SBY menjadi Ketua UKP3R saat itu, sempat bersitegang dengan Partai Golkar yang menjadi parpol pengusung JK.

Kepiawaian Roby mengurusi birokrasi membuatnya begitu dekat tugas-tugas sebagai pembantu presiden. Latar belakang pendidikan di bidang hukum banyak membantu karier Roby. Ia adalah sarjana hukum dari Universitas Padjajaran, Bandung. Kemudian, Roby melanjutkan jenjang pendidikan magister dan doktoralnya di luar negeri. Program magister bidang kebijakan publik diselesaikannya di University of Wellington, Selandia Baru pada 1999. Untuk program doktoralnya, ia lulus dari Australian National University pada 2001.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...