Pidato Politik AHY: Hukum Jangan Tajam ke Bawah tapi Tumpul ke Atas

Dimas Jarot Bayu
1 Maret 2019, 22:08
AHY
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pilkada dan Pilpres Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta presiden terpilih dapat menegakkan hukum di Indonesia.

Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam pidato politiknya meminta presiden terpilih dalam Pilpres 2019 mampu menjamin keadilan bagi masyarakat. Penegakan hukum tidak boleh menjadi instrumen politik bagi pihak yang beroposisi.

AHY mengatakan, dirinya menangkap kegelisahan masyarakat terkait penegakan hukum yang terkesan tebang pilih. Masyarakat juga menilai hukum tajam ke bawah tetapi tumpul ke atas. "Yang kuat menang, yang lemah kalah," kata AHY ketika membacakan pidato politiknya di Djakarta Theatre, Jakarta, Jumat (1/3) malam.

Menurut AHY, lawan berdebat seharusnya menjadi kawan dalam berpikir. Oposisi dalam berpolitik adalah koalisi dalam membangun bangsa. Karenanya, tidak boleh ada yang merasa takut berbicara. "Termasuk dalam menyampaikan kritik dan gagasannya," kata AHY.

Meski demikian, AHY menilai kebebasan berekspresi harus tetap sesuai aturan. Selain itu, kebebasan berekspresi harus sesuai etika dan norma dalam berdemokrasi.

AHY menilai kebebasan berekspresi tak boleh dimanfaatkan untuk menyebarkan fitnah dan hoaks. Hal tersebut pun tak boleh digunakan untuk ujaran kebencian atau pembunuhan karakter. "Kebebasan berekspresi harus tetap berada di dalam koridor hukum," kata AHY.

(Baca: AHY Rekomendasikan Presiden Terpilih Pacu Pertumbuhan Ekonomi 6%)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...