BPN Adukan Jokowi ke KPU Soal Lahan Ratusan Ribu Hektare Prabowo

Ameidyo Daud Nasution
18 Februari 2019, 09:04
Debat Capres II
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi akan melaporkan pernyataan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo yang dinilai menyerang capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Dalam Debat Capres putaran kedua, Jokowi menyinggung kepemilikan lahan Prabowo seluas ratusan hektare.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan mengadukan pernyataan Joko Widodo (Jokowi) soal kepemilikan lahan Prabowo saat Debat Capres putaran kedua. Pertanyaan Jokowi dinilai masuk dalam kategori serangan pribadi yang tidak diperbolehkan dalam tata tertib debat.

Wakil Ketua BPN Prio Budi Santoso mengatakan, BPN langsung menyampaikan protes kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan penyelenggara pemilihan umum tersebut akan merapatkan aduan kubu Prabowo. Bukan hanya KPU, Prio mengatakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan membahas soal ini. "Menurut kami, itu melanggar tata tertib," kata Prio di Hotel Sultan semalam.

Advertisement

Politisi Partai Berkarya tersebut menyebut tudingan Jokowi ke Prabowo tidak etis. Bahkan, rasa nasionalisme Ketua Umum Partai Gerindra itu langsung tergugah mendengar pernyataan soal lahan yang disampaikan Jokowi tersebut. "Bahwa dia menyatakan izinnya itu Hak Guna Usaha (HGU), bukan milik pribadi tapi bisa sewaktu-waktu diambil oleh negara," ujar Prio.

Bukan hanya soal lahan, Prio juga menganggap pertanyaan Jokowi soal unicorn memiliki tendensi menjebak Prabowo. Menurutnya, ada sinyal Jokowi hanya ingin mempermalukan mantan Pangkostrad itu dengan pertanyaan yang tidak semua orang tahu. "Mau tidak Jokowi ditanya soal rudal oleh Pak Prabowo," tanya Prio.

(Baca: Miliki Ratusan Ribu Hektare Lahan, Prabowo: daripada Jatuh ke Asing)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement