ICW Indikasikan Triliunan Impor Komoditas Tak Tercatat Selama 12 Tahun

Ameidyo Daud Nasution
16 Februari 2019, 17:35
Bantuan jagung impor untuk peternak
ANTARA FOTO/ZABUR KARURU
Pekerja mengemas jagung impor dari Brazil yang akan didistribusikan ke peternak di Jawa dan sekitarnya.

Jelang debat putaran kedua di Pilpres 2019, Indonesian Corruption Watch (ICW) menyoroti tata kelola impor pangan dan ekspor tambang yang terjadi saat ini. Salah satu yang menjadi perhatian ICW adalah adanya indikasi unreported import atau impor pangan yang tak tercatat selama 12 tahun, yakni sejak era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Joko Widodo (Jokowi).

Peneliti ICW Firdaus Ilyas menyebut indikasi impor yang tidak tercatat terlihat pada empat komoditas pangan, yakni daging, jagung, beras, dan kedelai. Total nilai unreported import keempat komoditas tersebut pada periode 2005-2017 mencapai US$ 1,45 miliar atau setara dengan Rp 20,3 triliun.

"Nilai (unreported import) ini berimplikasi terhadap ketahanan pangan nasional," kata Firdaus dalam pemaparannya, Jumat (15/2).

Angka ini didapatkan dengan mengumpulkan data impor Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Kementerian Perdagangan sejak 2005 hingga 2017. ICW lalu menelusuri angka ekspor dari negara pengimpor pangan dengan menyamakan kode HS (harmonized system) masing-masing komoditas.

Dari penelusuran ICW, terlihat total impor beras Indonesia mencapai 11,5 juta ton sepanjang 2005-2017. Namun, dari data negara pengekspor total beras yang dikirim ke Indonesia mencapai 13 juta ton.

Impor kedelai yang tercatat di dalam negeri sepanjang 12 tahun hanya 22,6 juta ton. Adapun, pencatatan di negara-megara asal menunjukkan ekspor kedelai ke RI mencapai 23,3 juta ton.

Sedangkan impor jagung 2005-2012 yang tercatat pemerintah hanya 21 juta. Akan tetapi, angka ekspor dari negara lain menyebut ekspor akumulatif jagung ke Indonesia 21,5 juta ton.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...