Fadli Zon Nilai Jokowi Kerap Blunder sebab Panik Elektabilitas Stagnan

Dimas Jarot Bayu
12 Februari 2019, 14:39
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai blunder yang dilakukan Jokowi disebabkan ia panik karena elektabilitasnya stagnan.

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dinilai kerap melakukan blunder dalam beberapa bulan terakhir. Kubu pasangan calon (paslon) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyebut blunder tersebut terjadi akibat Jokowi panik elektabilitasnya mengalami stagnasi.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, beberapa blunder Jokowi seperti ketika mentersangkakan Ahmad Dhani dan Buni Yani dengan kasus ujaran kebencian (hate speech) dan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Blunder lainnya terjadi ketika Jokowi menjanjikan pembebasan terhadap terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir.

Advertisement

Menurut Fadli, berbagai tindakan blunder tersebut terjadi karena Jokowi panik lantaran elektabilitasnya untuk Pilpres 2019 stagnan. Sementara itu, Fadli mengklaim elektabilitas pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus merangkak naik.

"Ini masalah seorang petahana yang menghadapi krisis elektabilitas," kata Fadli di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandiaga, Jakarta, Selasa (12/2).

Fadli mengatakan, berbagai tindakan pemerintahan Jokowi sebenarnya ditujukan untuk mendorong elektabilitasnya. Pentersangkaan terhadap Dhani dan Buni, kata Fadli, sebenarnya ditujukan untuk membungkam kritik terhadap pemerintah.

Adapun, rencana pembebasan terhadap Baasyir sebelumnya ditujukan untuk merangkul umat Islam. Menurut Fadli, Jokowi panik karena elektabilitasnya di kalangan umat Islam semakin menurun.

(Baca: Strategi Menyerang, Jokowi Disarankan Hindari Blunder)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement