Debat Pilpres Dianggap Tak Signifikan Beri Efek Elektoral

Dimas Jarot Bayu
15 Januari 2019, 14:12
Persiapan Debat Capres 2019
ANTARA FOTO/INDRIANTO EKO SUWARSO
Rapat koordinasi debat pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta.

Debat Pilpres 2019 dinilai tak akan berdampak signifikan bagi kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dalam meraih elektabilitas. Pasalnya, masing-masing pasangan calon saat ini sudah memiliki pemilih yang loyal.

Jumlah pemilih loyal di antara kedua paslon pun cukup besar. Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo mengatakan, sekitar 70% dari total pemilih merupakan pemilih loyal.

Para pemilih loyal ini tak akan mampu diubah pilihannya hanya karena menyaksikan debat. Sebab, dukungan yang mereka berikan didasari fanatisme politik.

Mereka mendukung berdasarkan aspek emosional ketimbang rasional. "Debat tidak akan banyak mengubah posisi pemilu loyal, apalagi yang digerakkan fanatisme politik," kata Ari di Jakarta, Selasa (15/1).

Menurut Ari, orang-orang yang dihinggapi fanatisme politik cenderung sulit mendengarkan ide atau opini yang bertentangan. Kondisi ini diperparah dengan maraknya kabar bohong (hoaks).

Kabar bohong yang ada semakin meneguhkan keyakinan mereka. Beberapa pendukung bahkan menggunakan hoaks ini untuk mendegradasi lawan politik. "Ini yang berbahaya. Pilihan politik menjadi sangat emosional, sensasional, bukan rasional," kata Ari.

(Baca: Kontroversi Visi Misi dan Debat Capres yang Menyudutkan KPU)

Meyakinkan Pemilih Mengambang

Sebenarnya, masih ada sekitar 30% pemilih lagi yang mampu diyakinkan melalui debat. Mereka merupakan para pemilih mengambang (swing voters) dan yang belum menentukan pilihan (undecided voters).

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...