Tingkatkan Kualitas SDM, PDIP Usulkan Pembentukan Badan Riset Nasional

Dimas Jarot Bayu
11 Januari 2019, 14:06
HUT PDI-P ke-46
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo memberikan pidato dalam peringatan HUT PDI Perjuangan ke-46 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/1/2019). HUT PDI Perjuangan itu mengangkat tema Persatuan Indonesia Bumikan Pancasila.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merekomendasikan kepada pemerintah untuk segera membuat Badan Riset Nasional. Lembaga tersebut akan bertugas untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (nonaktif) PDIP Puan Maharani mengatakan, rekomendasi tersebut diputuskan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PDIP yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 10-11 Januari 2019. "Badan Riset Nasional akan mampu merancang cetak biru Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana berlandaskan riset ilmu pengetahuan dan inovasi," kata Puan, di Jakarta, Jumat (11/1).

Cetak biru tersebut akan menjadi panduan bagi Indonesia untuk meningkatkan status dari negara berkembang menjadi negara maju. Pembangunan dan industri di Indonesia akan menempatkan rakyat sebagai subjek sekaligus tujuan dalam pembangunan nasional. "Dengan tetap memperhatikan keseimbangan alam," kata Puan.

Lebih lanjut, PDIP meminta pemerintah dan DPR membudayakan praktik demokrasi Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara. Hal ini dilakukan secara terstruktur melalui kurikulum pada lembaga pendidikan formal, organisasi sosial kemasyarakatan, serta partai politik.

PDIP dalam rekomendasinya pun meminta pemerintah memberi dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. PDIP juga meminta pemerintah ikut mendukung penyelesaian masalah Rohingnya.

Selain itu, PDIP meminta pemerintah lebih aktif terlibat dalam kerjasama bilateral maupun multilateral. "Untuk mencegah dan memerangi segala bentuk tindak kejahatan lintas negara yang terjadi di dalam negeri," kata Puan.

Rekomendasi lainnya adalah mendukung pemerintah mengantisipasi dan mengatasi turbulensi ekonomi internasional. Termasuk di dalamnya dampak Perang Dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Pasalnya, hal tersebut berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perekonomian Indonesia.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...