Tol Jatim Diresmikan, Jokowi Sebut Investor Lirik Tanah di 3 Kabupaten

Ameidyo Daud Nasution
20 Desember 2018, 18:07
Tol Trans Jawa
ANTARA/HARVIYAN PERDANA PUTRA
Menteri BUMN Rini M Soemarno saat meninjau pembangunan Tol Trans Jawa.

Beroperasinya sejumlah ruas Tol Trans Jawa (TTJ) di wilayah Jawa Timur meningkatkan minat investor untuk masuk ke sektor industri di sekitar tol tersebut. Ada tiga kabupaten yang mencatat permintaan lahan industri, yakni di Kabupaten Ngawi, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Nganjuk.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, jarak tempuh Surabaya-Ngawi yang dipersingkat dari lima jam menjadi dua jam akan menarik bagi industri dan investasi di sekitar tol. Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan empat ruas tol baru di Provinsi Jawa Timur (Jatim). Bahkan, Jokowi menyebut ada permintaan lahan di beberapa wilayah yang dilalui Tol Trans Jawa ini.

"Di Kabupaten Ngawi ada permintaan (lahan) 200 hektare. Di Caruban, Kabupaten Madiun permintaan 400 hektare lalu di Kabupaten Nganjuk 200 hektare," kata Jokowi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (20/12). Dengan masuknya investasi, salah satu dampak turunannya adalah terbukanya lapangan kerja.

Jokowi juga memerintahkan infrastruktur jalan tol yang terbangun terintegrasi dengan sentra ekonomi, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), hingga kawasan industri dan wisata. Diharapkan dengan tersambungnya tol dan industri maka efisiensi produksi barang akan tercipta. "Artinya suplai lebih mudah, juga (distribusi) bahan baku industri kecil lebih murah," kata Jokowi.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Ngawi menyatakan akan menyiapkan lahan seluas 2.000 hektare untuk kawasan industri. Selain terhubung dengan akses Tol Trans Jawa, kawasan industri tersebut akan terhubung dengan Jalan Lingkar Utara dan Jalan Lingkar Selatan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi M Sodiq Tri mengatakan, lahan yang disiapkan untuk kawasan industri tersebut saat ini masih dimiliki oleh masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah daerah akan bekerja sama dengan pihak swasta untuk menjadi pengelola kawasan industri. Salah satu pihak yang disebut berminat adalah PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA).

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Madiun menyediakan lahan seluas 1.000 hektare di Kecamatan Pilangkenceng. Industri yang diharapkan masuk ke kawasan industri ini merupakan industri yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitarnya.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...