Elite Politik Dua Kubu Capres di Pusaran Bisnis Batu Bara

Ameidyo Daud Nasution
17 Desember 2018, 17:17
Tambang Batu Bara
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi tambang batu bara.

Dua kandidat presiden dalam Pemilu 2019, yakni Joko Widodo serta Prabowo Subianto, masih dikelilingi oleh kepentingan perusahaan batu bara. Hal ini terungkap dalam sebuah laporan berjudul Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu Bara yang diluncurkan oleh Greenpeace, Auriga, Indonesian Corruption Watch (ICW), dan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam).

Salah satu elite politik penguasa bisnis batu bara yang jadi sorotan adalah Luhut Binsar Pandjaitan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman tersebut merupakan pemilik Toba Sejahtra Group yang mengoperasikan sejumlah tambang di Kalimantan Timur (Kaltim).

Tata Musytasya dari Greenpeace mengatakan, studi kasus terhadap anak usaha Toba Sejahtra, yakni Kutai Energi, menunjukkan perusahaan tersebut menyebabkan kerusakan lingkungan. Dari data yang dirilis dalam Coalruption, 4 dari 10 lubang terbuka di daerah konsesi Kutai Energi di Kutai Kartanegara tidak direklamasi. Bahkan di salah satu lubang, airnya mengalir ke Sungai Nangka tanpa disaring. Meskipun ada temuan ini, belum ada tindakan untuk menghentikan pencemaran.

Tata menjelaskan, korupsi yang dilakukan para elite seperti contoh kasus ini adalah korupsi politik dengan memanfaatkan struktur oligarki dan desentralisasi. Coalruption menyebutkan, Bupati Kukar saat itu Rita Widyasari dianggap dekat dengan Luhut dengan menerbitkan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi bagi Trisensa Mineral Utama dan memperpanjang izin milik Indomining. Keduanya merupakan anak usaha Toba Sejahtra. "Bagaimana elite melakukan ini dengan memanfaatkan kerja sama pemerintah nasional dan daerah," kata Tata, di Jakarta, Senin (17/12).

Bukan hanya Luhut, kecenderungan elite menguasai bisnis batu bara ini juga terjadi pada Prabowo Subianto. Dari laporan tersebut, Nusantara Energy yang sebagian besar sahamnya dimiliki Prabowo, sempat berebut konsesi lahan tambang dengan perusahaan Inggris yakni Churchill Mining di Kutai Timur. Namun, Bupati Kutai Timur saat itu Isran Noor mencabut izin Churchill dan memperpanjang izin Nusantara Energy. Isran di kemudian hari diusung Gerindra untuk menjadi Gubernur Kalimantan Timur.

"Banyak juga kasus perusakan lingkungan hidup (Nusantara) tapi kawan saya yang tahu persis," kata Merah Johansyah, Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (Jatam). Elite lainnya adalah Sandiaga Uno melalui Saratoga dan Erick Tohir yang merupakan adik Boy Tohir juga dianggap dekat dengan bisnis batu bara.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...