Berjasa Bagi Riau, Jokowi Dapat Gelar Datuk Seri Setia Amanah Negara

Ameidyo Daud Nasution
15 Desember 2018, 19:03
Jokowi dapat gelar adat Melayu
KATADATA/AMEIDYO DAUD
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara penabalan gelar adat Datuk Seri Setia Amanah Negara dari masyarakat Melayu di Pekanbaru, Sabtu (15/12).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menerima gelar adat Datuk Seri Setia Amanah Negara dari masyarakat Melayu di sela-sela kunjungan kerjanya di Pekanbaru, Riau. Keberhasilan Jokowi menyelesaikan masalah kebakaran hutan, pembangunan infrastruktur, hingga pengambilalihan pengelolaan Blok Rokan menjadi alasan di balik pemberian gelar tersebut.

Acara digelar di Balai Lembaga Adat Melayu Riau, Pekanbaru pada Sabtu (15/12) pagi. Prosesi dimulai dengan pembacaan doa, sambutan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Syahril Abu Bakar. Kemudian, dibacakan Surat Keputusan Lembaga Adat Melayu Nomor 33/LAMRIAU/XII/2018 disusul dengan penabalan gelar dan pemasangan selempang serta keris khas Melayu.

Selain mengikuti prosesi penahbisan gelarnya, Jokowi juga banjir puja-puji. Syahril mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi latar belakang Jokowi mendapatkan gelar ini. Pertama, pemerintah mampu menyelesaikan masalah asap kebakaran hutan yang selama 17 tahun menyelimuti Riau. "Tapi sampai sekarang sudah tiga tahun tidak datang asap," kata Syahril di depan Jokowi.

Kedua, adanya Peraturan Presiden mengenai Pelaksanaan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) yang memberi kesempatan tanah ulayat disertifikasi. Berikutnya adalah Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2018 yang memberi peluang masyarakat adat Melayu mengambil peran dalam ambil peran atas hak hutan tanah yang telah diusahakan.

Syahril mengatakan, Pansus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau menemukan 1,8 juta hektare lahan sawit ilegal berada di hutan. Luas lahan sawit ilegal ini lebih besar daripada Hak Guna Usaha (HGU) yang diberikan pemerintah. "Bukan tidak mungkin (nantinya) masyarakat ada ikut menikmati," kata dia.

Alasan keempat adalah keberhasilan Jokowi mengambil Blok Rokan setelah hampir 100 tahun dikuasai oleh asing. Penguasaan ini membuka kemungkinan perusahaan daerah berpartisipasi untuk mengelola blok tersebut bersama Pertamina. "Setelah 94 tahun, kami dapat kabar Blok Rokan kembali ke anak bangsa," ujarnya.

Alasan lainnya adalah dimulainya sejumlah proyek strategis nasional di wilayah ini. Syahril mengatakan, infrastruktur yang diharapkan segera terbangun adalah tol Pekanbaru-Dumai yang dapat mempersingkat perjalanan yang selama ini memerlukan 8-10 jam. "Dengan adanya tol, dua jam bisa sampai Dumai," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...