Empat Fakta tentang Aplikasi ToTok yang Dihapus Google

Hari Widowati
17 Februari 2020, 15:49
aplikasi spy di Google Play, aplikasi ToTok, aplikasi ToTok dihapus Google, aplikasi ToTok menyadap data pengguna, ToTok digunakan intelijen UEA, android, Apple, iphone
123RF.com/Bahrudin Yusoff
Google menghapus aplikasi ToTok dari Playstore karena dianggap melanggar privasi pengguna dan menjadi mata-mata Uni Emirat Arab (UEA).

Google menghapus aplikasi obrolan ToTok untuk kedua kalinya. Aplikasi perpesanan yang serupa WhatsApp ini dituding melanggar privasi dan menjadi alat spionase bagi Uni Emirat Arab (UEA).

Aplikasi ini sebelumnya ditarik dari Google (Play Store) dan Apple (iOS) pada Desember 2019, tak lama sebelum The New York Times menerbitkan laporan tentang ToTok yang digunakan sebagai alat mata-mata. Namun, pada awal Januari 2020 Google diam-diam mengembalikan aplikasi tersebut.

Seperti dilansir The Verge, Google mengonfirmasi bahwa  perusahaan tersebut menghapus aplikasi ToTok untuk kedua kalinya. Namun, perusahaan raksasa teknologi tersebut tidak memberikan alasan dibalik penghapusan itu.

Berikut ini beberapa fakta mengenai aplikasi ToTok yang kami kumpulkan dari berbagai sumber.

1. Aplikasi ToTok dikembangkan oleh Giacomo Ziani
Aplikasi ini diluncurkan di zona ekonomi bebas Abu Dhabi Global Market pada 2019. Dalam waktu yang tergolong singkat, ToTok berhasil meraih banyak pengguna di UEA. ToTok diminati banyak pengguna karena memberikan layanan yang mirip dengan Skype dan WhatsApp, misalnya fitur videocall dengan kualitas HD (high definition), kemampuan untuk mengirim dan menerima foto, serta HD group calls dengan 20 peserta.

(Baca: Pesaing WhatsApp, Telegram Kembangkan Mata Uang Digital dan Blockchain)

2. Tudingan bahwa aplikasi ToTok dimanfaatkan untuk menyadap kegiatan pengguna
Pada Desember 2019, The New York Times mengutip pernyataan salah satu intel Amerika Serikat (AS) yang identitasnya dirahasiakan. Ia menjelaskan bahwa pemerintah UEA diduga memanfaatkan aplikasi tersebut untuk menyadap segala macam kegiatan pengguna ToTok.

Penyadapan tersebut meliputi pelacakan setiap percakapan, pergerakan, hubungan, pertemuan, suara, hingga foto pengguna. Pendekatan ini memberi pemerintah UEA bentuk pengawasan secara langsung yang tidak memerlukan akun atau perangkat target.

(Baca: Akun Resmi IOC dan FC Barcelona di Twitter Diretas OurMine)

Hal ini merupakan perkembangan baru dalam sejarah mata-mata digital oleh rezim otoriter. Meskipun telah banyak pemerintah yang meretas ponsel warganya, tidak banyak yang membuat aplikasi yang seolah-olah sah dan hanya meminta akses ke data mereka.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...