Manulife: Dana Asing Bakal Makin Deras Masuk ke Pasar Keuangan

Hari Widowati
2 Mei 2019, 17:39
IHSG
Arief Kamaludin|KATADATA
Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mencapai 6.900-7.100 poin pada akhir 2019.

Arus modal asing diprediksi bakal semakin deras masuk ke pasar keuangan Indonesia pasca-Pemilu 2019. Pemilu yang berlangsung aman dan ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi Asia yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan lainnya menjadi katalis bagi pasar keuangan Indonesia.

Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan mengatakan, dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia mencapai Rp 15 triliun pada periode 18-22 April 2019. "Sebenarnya dana yang siap masuk lebih besar lagi, tetapi investor asing melihat investor lokal masih adem-ayem sehingga menahan diri," kata Katarina di kantornya, Jakarta, Kamis (2/5).

Berdasarkan data RTI, nilai pembelian bersih (net buy) investor asing di pasar saham sejak awal tahun ini mencapai Rp 65,06 triliun. Adapun dana asing yang masuk ke pasar obligasi menurut data Kementerian Keuangan mencapai Rp 69,09 triliun. 

Investor asing kini menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei mendatang. Menurutnya, siapapun pemenang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tidak akan terlalu berpengaruh pada keputusan investasi para pelaku pasar.

Secara umum, MAMI optimistis terhadap prospek pasar saham maupun obligasi tahun ini. Kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Bank Sentral Eropa (ECB) dinilai akan lebih akomodatif pada tahun ini. "Tekanan untuk menaikkan suku bunga akan berkurang dan pemerintah memiliki keleluasaan untuk mengimplementasikan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Katarina.

Pertumbuhan ekonomi Asia pada 2019 akan berada di angka 6,3% sedangkan pertumbuhan negara-negara berkembang 4,4%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,3%, AS sebesar 2,3%, pertumbuhan negara-negara maju 1,8%, dan kawasan Eropa 1,3%.

Pada 2020, pertumbuhan ekonomi Asia diprediksi bertahan di angka 6,3% sedangkan negara-negara berkembang 4,8%. Adapun pertumbuhan ekonomi global akan berada di angka 3,6%, AS tumbuh 1,9%, negara maju 1,5%, dan kawasan Eropa 1,5%. Adapun ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh di angka 5,3-5,4% pada periode 2019-2020.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...