Rupiah Tembus Level 13.000/US$, Darmin Menilai Masih Terlalu Murah

Rizky Alika
1 Februari 2019, 20:19
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA
Nilai tukar rupiah sejak awal tahun ini telah menguat 3,5% terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Rupiah masih berpeluang melanjutkan penguatannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga ke level Rp 13.000. Alasannya, nilai tukar rupiah dinilai masih terlalu murah (undervalue) meskipun sejak awal tahun ini rupiah telah menguat 3,5% terhadap dolar AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, nilai tukar rupiah belum sesuai dengan fundamentalnya sehingga peluang penguatan lebih lanjut masih ada. Bila melihat kurs pada awal tahun lalu, posisi rupiah berada pada kisaran Rp 13.800 per dolar AS. "Lalu naik (kursnya) karena ada pelemahan, tetapi (seharusnya) tidak akan Rp 14.000 (lagi)," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat (1/2).

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan di pasar spot hari ini berada di level Rp 13.947 per dolar AS. Penguatan rupiah didorong oleh sentimen global dari bank sentral AS yang menahan kenaikan suku bunga acuannya. Dari pasar domestik, pengumuman inflasi Januari 2019 sebesar 0,32% atau lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar.

Darmin memperkirakan, nilai tukar rupiah akan berada di kisaran Rp 13.000 per dolar AS. Namun, pergerakan rupiah tersebut juga bergantung pada kondisi ekonomi global maupun domestik.

Di sisi lain, Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Ditjen Anggaran Kemenkeu Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, penguatan ataupun pelemahan rupiah akan berdampak pada APBN. Penguatan rupiah akan berdampak pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sumber Daya Alam (SDA).

"Penerimaan minyak dan gas (migas) bisa kena, dalam arti bisa turun," ujarnya. Selain itu, penerimaan pajak juga berpotensi meningkat lantaran adanya perbaikan ekonomi.

Kemudian, penguatan rupiah berpotensi menurunkan kebutuhan subsidi. Penguatan ini juga berdampak pada penurunan alokasi belanja lantaran beberapa belanja pemerintah menggunakan valuta asing (valas).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...