Dekonsolidasi Meikarta, Aset Lippo Cikarang Turun Rp 3 Triliun

Hari Widowati
1 November 2018, 12:08
Meikarta 2018
Arief Kamaludin | KATADATA
Alat tiang pancang pada salah satu distrik proyek hunian Meikarta di Cikarang, Jabar, Jumat, (19/10/2018)

Nilai aset PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) turun sebesar Rp 3 triliun menjadi Rp 9,4 triliun pada kuartal III 2018 pasca dekonsolidasi laporan keuangan PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), pengembang Meikarta. Di sisi lain, laba bersih perseroan melejit 593% menjadi Rp 2,9 triliun karena pencatatan investasi pada entitas asosiasi dengan nilai wajar Rp 2,35 triliun.

Presiden Direktur Lippo Cikarang Simon Subiyanto mengatakan, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 1,84 triliun pada kuartal III 2018, tumbuh 50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan terbesar dikontribusikan oleh penjualan di segmen industri dan komersial sebesar Rp 875 miliar yang menyumbang 48% penjualan perseroan.

Segmen rumah hunian dan apartemen sebesar berkontribusi 39% dari total pendapatan atau Rp 717 miliar, turun 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penghasilan berulang (recurring income) Lippo Cikarang juga meningkat dari Rp 209 miliar menjadi Rp 247 miliar dan menyumbang 13% terhadap total pendapatan.

Laba kotor perseroan mencapai Rp 1,05 triliun, meningkat 102% dibandingkan dengan kuartal III 2017. "Laba bersih sebesar Rp 2,9 triliun, naik 593% terutama yang berasal dari dekonsolidasi anak perusahaan, PT Mahkota Sentosa Utama, sebesar Rp 2,35 triliun," kata Simon dalam siaran pers di situs Bursa Efek Indonesia, Kamis (1/11).

Simon mengatakan, kinerja kuartal III 2018 ini kurang memenuhi harapan karena pasar properti Indonesia melemah selama periode tersebut. Namun, perseroan optimistis proyek Meikarta akan memberikan hasil yang berkesinambungan di masa depan.

Seperti diketahui, Lippo Cikarang kehilangan kendali atas MSU sejak Mei lalu. Berdasarkan Akta Notaris No 13 tanggal 11 Mei 2018, Peak Asia Investments Pte Ltd (PEAK) yang merupakan entitas anak dari Lippo Cikarang, melepas 14.000 sahamnya di MSU kepada Mas Agoes Ismail Ning dengan harga Rp 14 juta. Kemudian, Lippo Cikarang melepas kepemilikan sahamnya di PEAK kepada Hasdeen Holdings Ltd seharga SIN$ 1. Selanjutnya, MSU menerbitkan 14.000 saham baru yang diserap oleh PEAK dengan nilai Rp 4,05 triliun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...