IHSG Diprediksi Berfluktuasi, Saham AKRA dan BMRI Masuk Rekomendasi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi berfluktuasi pada perdagangan Senin (18/9). Pasar menunggu sejumlah data ekonomi dari Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Bank Indonesia
Phintraco Sekuritas mengatakan pelaku pasar akan memperhatikan keputusan dewan gubernur Federal Reserve Amerika Serikat pada 19 hingga 20 September 2023. The Fed diperkirakan akan menahan sukubunga acuan, menyusul data terbaru AS yang relatif membaik.
"Selain The Fed, BI juga diyakini akan kembali menahan suku bunga acuan di 5,75% pada 20-21 September 2023," kata Phintraco dalam riset, Senin (18/9).
Phintraco Sekuritas menyebut investor dapat memperhatikan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
Sementara itu, MNC Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi terkoreksi. Dalam riset resminya, MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Lalu buy on weakness pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Selanjutnya buy on weakness pada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Terakhir, investor direkomendasikan untuk buy on weakness pada saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).
Adapun, IHSG berakhir di zona hijau dengan kenaikan 0,34% ke level 6.982 pada akhir perdagangan Jumat (15/9) pekan lalu. Saham sektor barang baku memimpin kenaikan harian tertinggi saat itu.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 21,26 triliun dengan volume 57,87 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.272.229 kali.