Grab Investasi US$ 2 Miliar untuk Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik

Image title
Oleh Tim Redaksi
19 Januari 2020, 10:56
Ridzki Kramadibrata
KATADATA/JOSHUA SIRINGO RINGO

Grab Indonesia meluncurkan armada mobil listrik dan motor listrik untuk layanan transportasi online di Indonesia pada Januari 2020. Sotfbank, salah satu investor utama Grab, berkomitmen menginvestasikan dana US$ 2 miliar untuk pengembangan ekosistem kendaraan motor listrik (electric vehicles) di Indonesia. 

Dalam pelaksanaannya, Grab Indonesia menggandeng Hyundai Motor untuk menyediakan mobil listrik, sedangkan untuk motor listrik  perusahaan bekerja sama dengann Gesits dan Astra Honda Motor (AHM). Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal ini, Katadata mewawancarai Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, di kantornya beberapa waktu lalu. Berikut rangkumannya. 

Pemerintah sangat gencar untuk mendorong program mobil listrik. Dalam pertemuan dengan Pak Luhut beberapa waktu yang lalu, CEO Grab Anthony Tan menyatakan ingin ikut dalam program ini. Bisa dijelaskan lebih lanjut mengenai program tersebut?

Pertama-tama, bagi kami kendaraan bermotor listrik (electric vehicles) ini memang keniscayaan. Ini adalah suatu teknologi yang ke depannya akan menjadi pembeda di industri mobilitas di sini. Lalu, kunjungan CEO Softbank Masayoshi Son pada Juli 2019 diberikan komitment investasi US$ 2 miliar di Indonesia melalui Grab Indonesia. Seperti diketahui, Softbank adalah salah satu investor utama untuk Grab.

Ada tiga fokus utama dalam investasi ini. Salah satunya adalah komitmen untuk berinvestasi di ekosistem electric vehicles. Gayung bersambut karena pemerintah juga memiliki fokus untuk kendaraan bermotor listrik di mana sudah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 untuk percepatan kendaraan berbasis listrik, berbasis baterai.

Secara visi ini menjadi satu, yaitu teknologi untuk masa depan, yang lebih ramah lingkungan. Atas kesamaan visi ini, kami melihat bahwa kerja sama antara Grab Indonesia dan pemerintah Indonesia untuk membentuk ekosistem electric vehicles ini menjadi satu hal yang cocok dilakukan bersama-sama. Bukan hanya baik untuk pemerintah Indonesia dan Grab, tapi juga baik untuk masyarakat Indonesia pada umumnya.

Yang kedua, dalam proyek mobil listrik ini, Grab bekerja sama dengan Hyundai Motor, bisa dijelaskan mengapa yang dipilih sebagai mitra adalah Hyundai, apakah karena memang Hyundai juga punya komitmen untuk membangun industri kendaraan listrik di Indonesia?

Pertama karena mobilnya keren sekali, sudah lihat belum ya? Tapi yang lebih serius jawabannya adalah Grab bekerja sama dengan semua pihak yang memiliki visi dan misi yang sama. Hyundai memiliki visi yang sesuai dan sudah berkomitmen kepada pemerintah Indonesia untuk melakukan investasi di Indonesia.

Investasinya berupa apa? Berupa pembukaan manufacturing facility di Indonesia, antara lain untuk fasilitas manufaktur kendaraan bermotor listrik. Nah, dari sini kami lihat ada kecocokan visi. Kemudian, kami juga kirimkan beberapa spesifikasi (mobil) yang harus sesuai dengan keadaan di Indonesia. Kebetulan cocok dengan salah satu modelnya, yaitu Hyundai Ioniq.

Di Indonesia, unveiling dilakukan pada saat pembukaan roadmap electric vehicles oleh Grab Indonesia. Model yang diluncurkan di Indonesia memiliki kapasitas baterai yang lebih besar, 38 kwh (kilowatt hours). Cocok sekali untuk Indonesia dan Jabodetabek yang luas ini. Atas kesamaan visi ini, kami melihat kerja sama ini bisa dilanjutkan antara Hyundai dan Grab, di mana tahun lalu juga sudah ada kerja sama strategis.

Menteri Riset,Teknologi, Bambang Brodjonegoro, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan President of Grab Ind
Menteri Riset,Teknologi, Bambang Brodjonegoro, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata melihat mobil listrik Hyundai Ioniq. (Cindy Mutia Annur / Katadata)

Grab lebih dulu menggunakan armada mobil listrik di Singapura. Apa bedanya mobil listrik yang dikembangkan oleh Grab di Singapura dengan yang di Indonesia?

Jadi, kami memang sudah meluncurkan piloting pada tahun lalu, antara Hyundai dan Grab di Singapura. Model yang dipakai di Singapura adalah Hyundai Kona, dengan kapasitas yang lebih rendah baterainya. Kenapa? Karena Singapura kan juga jarak tempuhnya tidak terlalu panjang. Tapi, Grab melakukan ujicoba juga waktu itu untuk battery charging. Di Singapura kebanyakan gedung-gedung tinggi, bukan perumahan-perumahan, sehingga untuk mengisi baterai itu harus ada fasilitas khusus.

Kami melakukan studi dari situ kemudian kami sesuaikan untuk Indonesia. Kami melihat untuk Indonesia kapasitas bagasinya mungkin lebih besar, karena orang suka membawa banyak barang. Bisa untuk (armada) bandara dan lain-lain. Kemudian, kami minta yang kapasitas baterainya lebih besar untuk menempuh jarak yang lebih jauh. Hyundai Ioniq dengan kapasitas baterai 38 kwh dalam sekali pengisian penuh (full charge) bisa menempuh sampai 380 km. Jadi, lumayan dan cocok sekali untuk ekosistem di Jakarta.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...