Mengenal Honai, Rumah Adat Papua yang Ramah Lingkungan

Image title
28 September 2021, 16:20
Gambar rumah adat Papua yang disebut rumah Honai
jayawijayakab.go.id
Gambar rumah adat Papua yang disebut rumah Honai

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beragam suku dan budaya. Keanekaragaman tersebut terlihat dalam berbagai rumah adat yang memiliki ciri khas di setiap daerahnya.

Menurut Abdul Azis Said dalam buku “Simbolisme Unsur Visual Rumah Tradisional Toraja”, rumah adat adalah suatu bangunan dengan struktur, cara pembuatan, bentuk, fungsi, serta ragam hias yang memiliki ciri khas tersendiri dan diwariskan secara turun temurun untuk dapat digunakan sebagai tempat tinggal oleh penduduk sekitarnya.

Advertisement

Di ujung timur Indonesia, terdapat provinsi Papua. Selain keindahan alamnya, Papua juga memiliki adat dan budaya yang sangat beragam. Sejak tahun 2003, Papua dibagi dalam 2 Provinsi. Provinsi Papua Barat dengan ibu kota Manokwari dan Provinsi Papua dengan ibu kota Jayapura. Saat ini, ada 255 suku di Papua dengan bahasa yang masing-masing berbeda, menurut portal resmi Pemerintah Provinsi Papua.

Keragaman suku di Papua dapat dilihat ari beberapa rumah adat yang memiliki ciri khas sesuai suku. Tetapi, nama rumah adat Papua yang paling terkenal adalah rumah adat Honai.

Rumah Adat Honai

Rumah adat Papua adalah rumah Honai. Dalam buku “Rumah Adat Nusantara” yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dijelaskan, rumah Honai tidak dapat ditemukan di seluruh Papua, hanya dapat temui di lembah dan pegunungan bagian tengah Papua.

Rumah adat Honai adalah rumah bagi suku Dani yang tinggal di bagian lembah Baliem atau Wamena, suku Lani di Pegunungan Toli, dan suku-suku asli Papua lainnya. Rumah Honai terdiri atas 3 jenis, yaitu:

  • Honai: Rumah untuk para lelaki.
  • Ebei: Rumah untuk para wanita.
  • Wamai: Rumah untuk ternak.

Rumah Honai dibuat berkelompok karena terkadang satu keluarga membutuhkan lebih dari satu rumah untuk tempat ternak dan anak-anak yang sudah dewasa.

Rumah Honai memiliki tinggi 2 hingga 2,5 meter dan terdiri atas 2 lantai. Lantai pertama biasanya digunakan untuk tempat tidur, sedangkan lantai kedua digunakan sebagai tempat beraktivitas, ruang santai, ruang makan, tempat mengerjakan kerajinan tangan, dan lain-lain.

Untuk tempat tidur, laki-laki tidur pada lantai dasar secara melingkar, sementara perempuan tidur di lantai dua. Terdapat api unggun di tengah ruangan pada lantai pertama yang digunakan untuk menghangatkan diri.

Rumah Honai biasa ditinggali oleh 5 hingga 10 orang. Bangunan dibuat tanpa jendela karena untuk melindungi suku Dani yang tinggal di daerah dengan udara sangat dingin pegunungan Papua. Oleh karena itu, bentuk rumah Honai juga dibuat menyesuaikan udara di sekitarnya.

Bahan untuk membangun rumah didapat dari alam sehingga ramah lingkungan, seperti kayu yang dibuat menjadi badan rumah, jerami sebagai bahan atapnya, papan kayu kasar sebagai bahan dinding, dan rumput atau jerami sebagai bahan lantai.

Rumah Honai memiliki bentuk bulat untuk mengurangi suhu dingin maupun tiupan angin yang kencang. Atap rumah berbentuk bulat kerucut atau setengah bola yang terbuat dari jerami atau ilalang.

Bentuk atap tersebut berfungsi agar dinding tidak terkena air hujan dan dapat mengurangi suhu dingin agar tidak masuk ke dalam rumah. Atap rumah Honai memakai ilalang tidak hanya sebagai penutup atau atap, tetapi juga memiliki makna.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement