Keistimewaan Pakaian Adat Madura bagi Wanita Bangsawan

Image title
12 Oktober 2021, 17:32
Gambar pakaian adat Madura untuk wanita bangsawan
jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id
Gambar pakaian adat Madura untuk wanita bangsawan

Penggunaan pakaian adat Madura disesuaikan dengan stratifikasi sosial yang berlaku dalam suku Madura. Menurut buku “Madura dalam Selayang Pandang” oleh Abdurrahman, stratifikasi sosial dalam suku Madura meliputi tiga lapis, yaitu:

  • Oreng kene’ atau oreng dume’ sebagai lapisan masyarakat yang paling bawah.
  • Ponggaba sebagai lapisan masyarakat menengah.
  • Parijaji sebagai lapisan masyarakat yang paling atas.

Parijaji terdiri dari para bangsawan, meliputi keturunan langsung para raja di Madura dan orang-orang yang memperoleh hak istimewa dari pemerintah kolonial masa lalu. Para bangsawan diberikan gelar Raden (untuk laki-laki) dan Raden Ayu (untuk perempuan).

Menurut R.Aj. Mayda Istifarini dalam skripsi berjudul “Polarisasi dalam Kehidupan Sosial para Keturunan Bangsawan di Sumenep”, seorang bangsawan menikah dengan sesama bangsawan karena dirasa memiliki tingkatan yang sama dan sepadan dilihat dari segi materi.

Hal tersebut tak hanya untuk menghasilkan keturunan bangsawan. Tetapi, terdapat faktor politik agar keturunannya mewarisi tahta kerajaan. Oleh sebab itu, terdapat kesenjangan sosial yang membuat kaum bangsawan menutup diri dari masyarakat umumnya.

Sesuai lapisan masyarakat tersebut, pakaian adat Madura yang dikenakan wanita bangsawan berbeda dengan wanita dari kalangan rakyat biasa. Wanita bangsawan remaja dan dewasa mengenakan pakaian adat Madura dengan perlengkapan khusus dan makna tersendiri.

Dilansir dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, berikut penjelasannya.

Pakaian Adat Madura bagi Wanita Bangsawan Dewasa

Wanita dewasa yang tergolong dalam bangsawan mengenakan pakaian adat Madura dengan detail sebagai berikut.

1. Perlengkapan bagian kepala

Rambut disisir ke belakang kemudian digulung dengan gaya bokor nongkep. Bentuknya seperti bokor tengkurap atau seperti gelung tekuk dari Jawa. Pada bagian dalam gelung diberi bunga cempaka putih, melati atau gondosuli.

Gaya rambut ini biasanya dipakai oleh wanita dewasa yang masih muda usia. Untuk yang sudah lanjut usia biasanya memakai gelung mager sereh yang dilengkapi dengan bunga tanjung dan pandan. Sebagai pelengkap, digunakan tusuk konde dari bahan tembaga, bermotif polos, dan berwarna putih.

2. Pakaian bagian atas

Kebaya tanpa kutu baru dikenakan sebagai baju. Bahannya terbuat dari tenun dan voile serta bermotif polos. Warnanya tergantung pada kesukaan pemakai. Biasa­nya cenderung warna gelap.

Panjang kebaya untuk bangsawan wanita menutupi bagian pangkal paha. Berbeda deng­an kebaya orang desa yang panjangnya di atas pangkal paha. Kebaya dilengkapi perhiasan paneti rantai yang terbuat dari emas dengan motif gung atau jagung.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...