OJK Waspadai Tingginya Selisih Kredit dan Dana Nasabah di Perbankan
Otoritas Jasa Keuangan atau OJK melihat profitabilitas industri perbankan Tanah Air memiliki risiko tertekan. Pasalnya, pertumbuhan kredit industri keuangan ini tidak sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di tengah pandemi Covid-19.
"Ke depan hal yang patut kita waspadai adalah masih tingginya gap antara pertumbuhan kredit dan DPK yang dapat berpotensi menurunkan profitabilitas industri perbankan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana dalam sesi webinar, Jumat (26/11).
OJK mencatat, hingga Oktober 2021 kredit industri perbankan 3,24 % secara tahunan. Sementara, DPK pada periode itu tumbuh hingga 9,44 %. Meski begitu, pertumbuhan kredit perbankan mulai meningkat setiap bulannya.
Pertumbuhan Kredit Bank Umum | |||
Bulan | 2021 | 2020 | Pertumbuhan |
January | Rp 5.397,1 | Rp 5.502,8 | -1,92% |
February | Rp 5.419,1 | Rp 5.538,1 | -2,15% |
March | Rp 5.496,4 | Rp 5.712,0 | -3,77% |
April | Rp 5.482,1 | Rp 5.609,9 | -2,28% |
May | Rp 5.514,4 | Rp 5.585,9 | -1,28% |
June | Rp 5.581,7 | Rp 5.549,2 | 0,59% |
July | Rp 5.563,7 | Rp 5.536,1 | 0,50% |
August | Rp 5.586,0 | Rp 5.521,8 | 1,16% |
September | Rp 5.652,8 | Rp 5.530,5 | 2,21% |
Sumber: Data Otoritas Jasa Keuangan | |||
Catatan: dalam triliun rupiah |
Pertumbuhan DPK Bank Umum | |||
Bulan | 2021 | 2020 | Pertumbuhan |
January | Rp 6.569,6 | Rp 5.941,7 | 10,57% |
February | Rp 6.645,9 | Rp 6.035,6 | 10,11% |
March | Rp 6.804,5 | Rp 6.214,3 | 9,50% |
April | Rp 6.798,4 | Rp 6.128,0 | 10,94% |
May | Rp 6.836,9 | Rp 6.175,3 | 10,71% |
June | Rp 6.966,3 | Rp 6.260,4 | 11,28% |
July | Rp 6.965,8 | Rp 6.308,1 | 10,43% |
August | Rp 7.059,5 | Rp 6.487,8 | 8,81% |
September | Rp 7.162,3 | Rp 6.650,8 | 7,69% |
Sumber: Data Otoritas Jasa Keuangan | |||
Catatan: dalam triliun rupiah |
Selain itu, Heru menilai industri perbankan masih dihadapkan pada sejumlah tantangan, baik secara jangka pendek dan secara struktural. Meski masih ada tantangan, OJK sudah merespons dengan sejumlah kebijakan.
Tantangan jangka pendek yang bisa dihadapi oleh industri perbankan seperti ketidakpastian kapan penyelesaian pandemi Covid-19. Sejak melanda Indonesia sekitar Maret 2020, hingga kini belum ada tanda-tanda pandemi berakhir.
Tantangan lainnya datang dari bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve alias The Fed. Pasalnya pengetatan stimulus alias tapering off sudah dimulai sejak November 2021 dengan mengurangi pembelian aset secara rutin sebesar US$ 15 miliar.
Heru mengatakan, tantangan jangka pendek juga berasal dari kondisi pasar keuangan yang mengalami volatilitas tinggi, juga bisa berpengaruh pada perbankan. Lalu, ada potensi risiko berakhirnya kebijakan stimulus fiskal untuk pemulihan perekonomian (Cliff Effect).