Atasi Utang, Angkasa Pura I Cari Dana Rp 10 T untuk Bandara Lombok

Image title
9 Desember 2021, 09:00
Atasi Utang, Angkasa Pura I Cari Dana Rp 10 T untuk Bandara Lombok
ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/hp
Seorang staf PT. Angkasa Pura I bandara El Tari Kupang berjalan di ruang tunggu bandara El Tari Kupang, NTT, Jumat (7/5/2021).

PT Angkasa Pura I (Persero) menanggung utang Rp 32,7 triliun per November 2021. Untuk itu, pengelola bandara tersebut berencana melakukan restrukturisasi, salah satunya dengan daur ulang aset (asset recycling) untuk tiga bandaranya.

Bandara yang dalam waktu dekat akan kedatangan investor yaitu Bandara Lombok Zainuddin Abdul Madjid, Nusa Tenggara Barat. Bandara lainnya yakni Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan. Demikian juga dengan Bandara Ngurah Rai, Bali yang disiapkan untuk didaur ulang.

"Jadi yang recycling terutama itu ada Lombok, sekarang proses berjalan. Dengan kapasitas nanti, kami bisa mendapatkan sekitar Rp 10 triliun di situ," kata Direktur Investasi dan Pengembangan Usaha AP I Dendi T. Danianto dalam konferensi pers virtual, Rabu (8/12).

Dendi menegaskan, daur ulang aset ini tidak sama dengan menjual aset bandara. Melainkan AP I akan mendapatkan biaya pengembangan tapi dengan menggunakan modal dari pihak lain. Menurutnya, AP I akan mendapatkan banyak keuntungan, seperti investasi asing langsung.

"Ini sangat berguna, apalagi di perusahaan seperti AP I yang sedang dalam tekanan keuangan," kata Dendi.

Untuk proses daur ulang aset Bandara Lombok, AP I akan membuka tender investasi untuk pengembangan dengan pengajuan proposal pada pertengahan Desember 2021. Sehingga, saat ini AP I belum mengantongi nama investor strategis Bandara Lombok.

"Nanti diharapkan prosesnya berjalan selama 6 bulan. Jadi di Juni 2022 akan ketahuan siapa pemenangnya," kata Dendi.

Dendi mengatakan, AP I sudah melakukan diskusi alias focus group discussion (FGD) dengan calon investor. Dalam FGD tersebut, ada 20 peserta global yang tertarik mengirimkan proposal.

Dendi mengatakan, ingin menggandeng pemain global karena bisa menambah lalu lintas (traffic) penerbangan di Bandara Lombok. "Pengembangannya nanti akan harus dengan mitra luar karena traffic penting, tidak cuma capital (modal)," katanya.

Untuk itu, AP I akan memprioritaskan investor yang sudah pernah mengoperasikan bandara dan bisa mengatur lalu lintas antar-bandara. "Itu mitra yang kami kejar," kata Dendi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...